Timika, APN – Para Petugas Registrasi Sosial dan Ekonomi (Regsosek) akhirnya memulai pendataan awal usai menjalani acara pelepasan. Petugas kemudian melanjutkan petualangan data dengan mendatangi berbagai RT di setiap kelurahan untuk berkoordinasi.
Koordinasi awal ini merupakan bagian dari persiapan para petugas sebelum guna mengantongi data masyarakat dari jajaran pemerintah Kampung, Kelurahan bahkan RT dan RW sebelum akhirnya berhadapan langsung dengan masyarakat. Koordinasi awal ini meliputi pengecekan data hingga batas wilayah.
“Kalau untuk hari ini kami sebagai PML (Petugas Mengawas Lapangan) untuk mengecek wilayah aja dulu, RT berapa RT berapa biar bisa dibagi-bagi tugas (untuk para petugas) per RT-nya,” kata PML Regsosek Kelurahan Koperapoka, Kelompok 3, Ansar Kahal kepada wartawan. Sabtu (15/10/2022).
“Hari ini kita start, kalau dari tim saya kita pertama kita melakukan pengecekan dulu untuk ketua-ketua RT untuk memastikan data-data yang kita sudah terima, apakah keluarga ini berhak atau tidak untuk kita wawancara langsung dan sebagainya,” sambung Ketua Kelompok 3, PML Tim Regsosek Kelurahan Koperapoka, Hardianti.
Lebih jelas Hardianti memaparkan, koordinasi awal yang dilakukan adalah untuk memastikan data-data yang telah dikantongi dari pihak RT guna memintai keterangan lebih lanjut dari masing-masing RT tentang nama-nama setiap kepala keluarga agar dapat memastikan mana keluarga yang dikategorikan mampu, miskin atau sangat miskin.
Hardianti menjelaskan, tugas PML adalah untuk mengawasi para petugas yang melakukan pendataan di lapangan.
Haridianti sendiri mengaku bukan kali pertama mengikuti program pendataan itu. Sebelumnya, ia telah terlibat di kegiatan yang sama sebanyak tiga kali dimana ia pertama kali mengikuti pendataan di tahun 2020.
Sebelum menjadi PML, Hardianti juga pernah mencicipi rasanya menjadi seorang petugas lapangan biasa. Carut marut yang menjadi tingkat kesulitan serta kendala petugas lapangan saat melakukan pendataan telah dilaluinya.
Menurutnya, melakukan pendataan tidak sesulit yang dikatakan banyak orang. Sebab yang terjadi di lapangan beda, hanya saja terkadang ada narasumber yang tidak bersedia untuk dimintai keterangan namun hal itu dapat diatasi oleh pengawas.
“Awalnya pasti kayak bingung gitu, kayak ini bagaimana kerjanya, seperti apa, tapi setelah ikut pelatihan, turun akhirnya di lapangan, pas di lapangan lebih mengerti, lebih tahu cara kerjanya, itu untuk pertama kali, makin kesini tidak seribet yang dibayangkan,” ucapnya.
Mereka berharap, proses pendataan awal yang dilakukan para petugas ini berjalan lancar dan aman, serta masyarakat dapat menerima para petugas dengan baik serta memberikan keterangan dengan sebenar-benarnya.
Mereka juga berharap, data-data yang nantinya bakal dihasilkan bisa dimutakhirkan sehingga dapat dijadikan sebagai basis data untuk program pemerintah selanjutnya.
Sementara itu, ketua RT 13, Kelurahan Koperapoka, Distrik Mimika Baru, Desi Yuliance Margareta Way kepada antarpapuanews.com mengatakan, pihaknya sangat siap dalam menyambut kedatangan para petugas dalam melakukan pendataan.
Ia juga mengatakan, pihaknya juga sangat siap membantu para petugas di lapangan jika terjadi kendala dalam bentuk apapun. Saat ini, ia juga telah memberikan data-data warga RT13 kepada para pengawas yang mendatanginya untuk berkoordinasi.
“Kalau data yang ada sekarang jumlahnya sekitar 52 atau 53 yang tertulis di sa punya data, sa punya warga disini paling banyak itu pendulang, tukang ojek yang ekonomi menengah,” pungkasnya.