Maumere, APN – Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia terhadap virus covid-19 yang melanda negara kita ini adalah dengan dilakukan penyuntikan Vaksin Sinovac.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sikka dr. Mario B. Nara, Sp. A, kepada APN di rumahnya di centrum Kelurahan Nangameting Kecamatan Alok Timur pada Minggu (10/1) disela-sela acara keluarga beliau mengatakan bahwa, untuk wilayah Kabupaten Sikka dalam waktu dekat sekitar pertengahan bulan Januari ini akan dilakukan penyuntikan vaksin Sinovac karena saat ini vaksin tersebut sudah berada di Kupang dan akan didistribusikan ke seluruh Kabupaten dan Kota di wilayah Provinsi NTT dalam waktu dekat ini ungkap dr. Mario.
Dikatakan oleh ketua IDI Sikka imunisasi covid-19 dengan vaksin Sinovac yang diproduksi dari China rencana awalnya akan diberikan dengan sasaran pertama adalah Tenaga Kesehatan, para Pelayan Publik, PNS, TNI POLRI, selanjutnya baru diberikan kepada masyarakat. Lanjutnya vaksin Sinovac ini adalah buatan China yaitu isinya virus covid yang sudah dilemahkan. Vaksin tersebut disuntikan ke tubuh kita sehingga tubuh kita memiliki antibody atau kebal terhadap covid.
Penyuntikan vaksin tersebut akan diberikan dua kali kepada setiap orang. Pada tahap pertama dan kedua berselang satu bulan.
Sasaran usia yang diberikan saat ini adalah usia dari 18 tahun hingga 59 tahun dan disuntik dilengan tangan. Sedangkan dibawah 18 tahun dan diatas 60 tahun tidak diberikan suntikan vaksin tersebut.
Disinggung soal efek samping dari vaksin tersebut dr. Mario mengatakan bahwa tidak ada efek samping dari penyuntikan vaksin tersebut.
“Bapak Mama jangan takut dan panik dengan berita yang beredar di media sosial bahwa ada efek samping dari vaksin ini. Perlu saya sampaikan bahwa informasi itu tidak benar. Terbukti di Bandung Jawa Barat hampir seribu orang sudah disuntikan vaksin tersebut dan tidak ada efek samping yang mematikan,” ujarnya.
Ia berharap kepada semua masyarakat harus bersedia untuk disuntik vaksin Sinovac agar dapat kembali ke kehidupan normal sebelumnya, minimal 75 persen rakyat Indonesia harus divaksin sehingga ada kekebalan tubuh, tutup Mario. (Anton-kr03)