Timika, antarpapuanews.com – Ketua BPD KAPP Kabupaten Mimika Vinsent Oniyoma mengungkapkan kekecewaan terhadap pembangunan di Mimika yang mana setiap kegiatan fisik diambil alih oleh pengusaha pendatang.
Ia menjelaskan, di masa pandemi banyak OPD yang selalu beralasan bahwa semua kegiatan dan semua anggaran telah dipakai untuk penanganan covid-19, namun pada kenyataannya di lapangan jauh berbanding terbalik banyak kegiatan fisik yang terus berjalan.
Banyak proyek jalan yang secara gencar-gencaran dilaksanakan oleh beberapa OPD, baik itu pekerjaan pembangunan pendukung fisik persiapan PON 2021, renovasi gedung, sekolah, pembangunan jalan, pengecoran,dan pengaspalan di gang-gang di tengah kota Mimika.
“Kita lihat banyak kegiatan fisik sudah berjalan, setiap kami ke dinas, semua beralasan bahwa tidak ada kegiatan karena semua dialihkan ke penanganan covid,” kata Vinsent melalui rilis, Kamis (3/9).
Menurutnya, apakah ini bukan pekerjaan yang bersumber dari Anggaran di Kabupaten Mimika atau anggaran Kabupaten lain yang dipakai untuk pembangunan di Mimika? Atau pekerjaan dari daerah lain yang datang bangun ini? Hal tersebut yang menimbulkan pertanyaan bagi KAPP Mimika.
Untuk itu dirinya berharap, amanat yang tertuang Peraturan Presiden nomor 17 tahun 2019 dan peraturan Gubernur Papua nomor 14 tahun 2019 dan Instruksi bupati yang tahun lalu sempat kami dorong melalui instruksi Bupati yang telah keluar yaitu instruksi 103 tahun 2019 sudah sudah jelas menyatakan bahwa bagaimana OPD terkait dapat mengakomodir kami pengusaha OAP. Artinya paket khusus lelang 2 Milyar kebawah dikhususkan untuk pengusaha OAP, dan jangan ada lagi perjanjian-pejanjian bawah tangan tetapi berikanlah kesempatan seluas-luasnya kepada Pengusaha Papua.
“Kegiatan yang berjalan ini sumber anggaran darimana ya? Banyak kegiatan tetapi kita tidak ada bagian, ini yang kami rasa tidak adil,” terangnya.
Jangan persoalkan masalah administrasi pengusaha OAP yang tergabung dalam BDP KAPP mimika, yang mana tahun lalu tepatnya bulan Maret dan November 2019 telah melaksanakan pelatihan Sertifikasi baik tenaga ahli maupun tenaga teknis maupun tenaga K3 umum guna mendukung perusahaan perusahaan OAP, guna bersaing serta memenuhi kriteria-kriteria pekerjaan yang tetapkan.
Tetapi malah terbalik, banyak anggota yang datang kepada KAPP dan mengaku kecewa, ketika mendatangi satu OPD, mereka selalu beralasan karena pandemi sehingga tidak ada kegiatan-kegiatan fisik, semua diarahkan ke kegiatan covid-19, bukan hanya satu OPD, tetapi hampir diseluruh OPD selalu memberikan jawaban yang sama.
Ia menjelaskan, semua dana dialirkan ke penanganan covid-19 sehingga tidak ada kegiatan, namun jika dilihat ada pembangunan rumah di distrik-distrik yang ditender dari mana, sedangkan pengusaha Papua hanya sebagai penonton.
“Berikanlah kesempatan kepada kami, banyak aturan yang mendukung kami, tetapi di Mimika tidak mengindahkan perpres itu,” ungkapnya. (mrc)