
Timika, APN – Sekretaris Dinas Penataan Ruang dan Pekerjaan Umum (PUPR) Inosensius Yoga Pribadi mengaku viralnya video berdurasi 30 detik anak-anak Orang Asli Papua (OAP) yang menjadikan ikon baru Mimika bundaran Petrosea sebagai “Waterpark” bukan kejadian baru.
“Itu sudah lama sekitar sebulan lalu, petugas kami waktu mendapat laporan itu datang ke lokasi dan memberikan teguran, tetapi ditanggapi negatif oleh orang tua anak-anak itu,” ujarnya saat ditemui wartawan di kantor Dinas PUPR Mimika, Jumat (22/10/2021).
Yoga menambahkan anak-anak dalam video tersebut merupakan warga sekitar lokasi bundaran.
“Jadi kita sudah pagar itu agar orang tidak bisa masuk, tapi anak-anak itu masuk melalui celah-celah, bahkan yang kecil itu dari bawah pagar,” jelasnya.
Menurut Yoga pihaknya sudah meminta agar disekitar bundaran terdapat pos penjagaan, karena menurut rencana bundaran tersebut akan menjadi ikon di kota Mimika saat jalan menuju bandara telah selesai. Sehingga aset daerah juga bisa terjaga.
“Jalan menuju ke bandara kan belum selesai, jadi pos itu belum dibuat,” ungkapnya.
Yoga menyebut hingga saat ini tanggung jawab perawatan bundaran tersebut merupakan milik Dinas PUPR.
“Sementara itu tanggung jawab masih di dinas PUPR,” katanya.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu viral di media sosial video berdurasi 30 detik, sejumlah anak menjadikan Bundaran Petrose kolam renang dadakan. (Aji)