Timika, antarpapuanews.com – Angka kasus Coronavirus Disease (COVID-19) di Provinsi Papua masih terus terjadi, tercatat per Rabu (5/8) yang terinveksi virus tersebut yakni positif 3.175 orang, 1.471 orang sembuh serta 33 orang meninggal dunia. Melihat data tersebut, masyarakat diminta agar tidak menganggap remeh wabah yang bisa membawah kematian itu.
“Saya dengar sama masyatakat ini yang kumpul kumpul, saya tanya kepada masyarakat saya sendiri karena tidak menggunakan masker saat keluar rumah namun mereka jawab untuk apa, penyakit itu untuk oyame (orang non papua) punya. Kami tidak bisa kena,” ujar Abraham Timang
Abraham mengingatkan, virus corona sangat berbahaya sehingga tidak bisa dianggap remeh karena virus tersebut tidak memandang siapa yang akan terjangkit.
“Saya bilang, virus ini tidak mengenal ko. Apakah ko bos kah.. dia hantam ko nanti jatuh. Image itu harus hilangkan karena kalau dia (corona) hantam, ko lewat,” tuturnya sambil tertawa.
Ia menghimbau masyarakat kususnya orang papua harus mengikuti anjuran pemerintah karena mengingatkan kita untuk hidup sehat dan mengikuti protokol yang disampaikan pemerintah lewat instansi terkait.
“Jaga kesehatan dalam keluarga jauh lebih baik dan mengikuti semua anjuran pemerintah. Kalo pemerintah sudah bilang bebas, ok silahkan jalan bebas. Tapi sekarang masih tetap was was meskipun ada istilah newnormal atau hidup batu. Keluar rumah tetap pake masker, sebelumya kan tidak” cetus Abraham.
Bersama teman pun harus tetap jaga jarak, pakai masker dan sering cuci tangan pakai sabun. Kita tidak tahu siapa di antara kita yang membawa virus karna tidak terlihat.
Menurutnya, penyebaran Covid-19 terjadi di hampir belahan dunia bukan saja terjadi di Indonesia kususnya Papua. Wabah ini menyebabkan semua sendi sendi kehidupan manusia dan perekonomian menjadi anjlok. Adanya wabah itu pemerintah terus berusaha agar penyebaran virus itu dapat ditekan.
“Saya pikir itu himbauan himbauan yang bisa saya sampaikan agar masyatakat kususnya papua tetap menjaga kesehatan dan tetap mengikuti anjuran pemerintah,” ucap Abraham Timang. (APN)