Wabup Mimika: Perlu Inovasi dan Tekad Tulus untuk Eliminasi Malaria di Mimika

Antar Papua
Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob. (Foto: Anis/APN)

Timika, APN –  Wakil Bupati Mimika yang juga Ketua Malaria Center, Johannes Rettob mengatakan, perlu inovasi dan tekad yang tulus agar malaria dapat tereliminasi di Kabupaten Mimika.

“Mulai saat ini kader-kader malaria memikul tanggungjawab yang besar untuk bagaimana menurunkan kasus malaria, mulai dari tingkat distrik, kelurahan dan kampung,” ungkap John saat memberi sambutan pada peringatan Hari Malaria se Dunia di Kantor Distrik Wania, Wonosari Jaya, SP 4, Senin (25/4/2022).

John mengatakan, lurah dan kepala kampung harus pro aktif bekerjasama dengan RT untuk membersihkan lingkungan secara rutin. Kebersihan lingkungan adalah salah satu penyebab tingginya kasus malaria.

“Tujuannya, untuk berperan aktif dan bekerjasama untuk menurunkan kasus dan mengeliminasi Malaria di Kabupaten Mimika,” pinta Johnn Rettob.

Baca Juga |  Pelari Asal Sulsel Juarai Lari Maraton 21K di Mimika

John menjelaskan, kasus malaria di Mimika memberi kontribusi sebanyak 40 % dari kasus nasional. Tahun lalu saja, sebanyak 119 ribu kasus malaria tercatat di Mimika. Karenanya untuk menurunkan kasus malaria adalah pekerjaan berat yang perlu inovasi dan tekad tulus.

“Apalagi malaria juga bisa menyebabkan penyakit lain seperti Stunting, contohnya pengaruh terhadap ibu hamil, malaria bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak,” jelasnya.

Kegiatan Hari Malaria se-Dunia ini mengangkat tema “Ciptakan Inovasi Capai Eliminasi dan Wujudkan Indonesia Bebas Malaria”.

Ketua Panitia Hari Malaria se-Dunia, Ridwan mengatakan, rangkaian kegiatan hari malaria sudah dimulai sejak 9 April, yaitu Gala Dinner di Hotel Cendrawasih 66. Kemudian Webinar tanggal 19-20 April. Dilanjutkan bakti sosial, pemeriksaan malaria massal, pembagian kelambu, fogging, lomba penyuluhan, dan pembagian sajadah bagi umat muslim oleh ketua malaria center.

Baca Juga |  Dinkes Mimika Tutup Mata Soal Insiden Helikopter di Distrik Alama

Kepala Distrik Wania, Richard N Wakum, mengungkapkan perkembangan kasus malaria bukan saja merupakan tanggung jawab pemerintah daerah, dan kader malaria, melainkan tanggungjawab bersama.

Rangkaian kegiatan ditandai dengan penandatanganan Komitmen bersama Distrik Bebas Malaria menuju Eliminasi Tahun 2026.

Kegiatan ini dihadiri juga Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Reynold Ubra, Kepala-Kepala Kelurahan dan Kampung Se-Distrik Wania, Kepala Puskesmas Wania, dan Kader-kader Malaria Se – Distrik Wania, pihak – pihak perusahan sebagai mitra dan tokoh – tokoh masyarakat.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News