Wagub Papua: Aksi Terorisme itu Adalah Ujian Bagi Semua Umat Nasrani di Indonesia

Timika, APN – Aksi dugaan terorisme yang terjadi di Makassar menjadi perhatian di seluruh Indonesia, tanpa terkecuali Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal. Dirinya dengan tegas mengutuk aksi tersebut.

Wagub mengatakan dirinya prihatin terkait dengan aksi yang terjadi di Makassar. Kejadian tersebut menurutnya juga sebagai ujian bagi umat Kristiani yang akan merayakan hari raya Paskah.

Wakil Gubernur Provinsi Papua, Klemen Tinal, saat menyampaikan pidato sambutan dalam kegiatan Peningkatan ekspor komoditas perikanan Provinsi Papua di Kabupaten Mimika dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional tahun 2021 di Timika, Senin (29/3/2021)

“Kita semua pasti mengutuk keras aksi tersebut,” ungkap Wagub Klemen Tinal saat menghadiri Peningkatan ekspor komoditas perikanan Provinsi Papua di Kabupaten Mimika dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional tahun 2021 di Timika, Senin (29/3/2021).

Menurutnya, kejadian yang terjadi adalah ujian bagi semua umat Nasrani di Indonesia, di mana ada sebuah gereja yang menjadi sasaran tindakan dugaan terorisme.

“Di sini kita sebagai umat Kristen di uji oleh Tuhan dan itu ujian terbaik, karena di situ umat diuji adakah tidak kasih dalam hatimu,” paparnya.

Wagub juga menyebut, kasih yang sesungguhnya adalah ketika seseorang dapat mengasihi orang yang membencinya.

“Kasih Allah itu tidak seperti anda mengasihi saudaramu, bukan seperti anda mengasihi adikmu, atau anda mengasihi anakmu, jika anda mengasihi sesamamu termasuk orang yang membencimu, itulah kasih sesungguhnya,” paparnya.

Menurut Wagub, orang yang menyebarkan intoleransi dan ujaran kebencian atas kejadian tersebut bukannlah umat Nasrani sesungguhnya.

“Jika anda membenci orang yang membencimu maka anda bukan Kristen sesungguhnya, tetapi Kristen KTP,” pungkasnya.

Seperti diketahui, telah terjadi aksi dugaan terorisme yang terjadi di depan pintu gerbang Gereja Katedral Makassar, yang berada di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) pagi. Aksi tersebut berupa bom bunuh diri yang terjadi saat peralihan waktu ibadah umat Katolik di gereja tersebut. (Aji-cr01)