Walau Program MBG di Timika Belum Diterapkan, Moses Untung : Kami Siap Mendukung

Antar Papua
Kepala Puskesmas Timika, Moses Untung, (Foto: Lyddia Bahy/Antarpapua.com)

Timika, Antarpapua.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG)yang merupakan program prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan sasaran anak-anak sekolah, santri, balita, ibu hamil dan ibu menyusui hingga saat ini belum terealisasi.

Kepala Puskesmas Timika, Moses Untung mengungkapkan bahwa untuk sasaran anak-anak sekolah, pihaknya belum menerima petunjuk yang jelas terkait bagaimana pelaksanaannya.

” Apakah puskesmas dibebaskan atau bagaimana, itu juga kami belum tau, masih menunggu petunjuk lebih lanjut terkait implementasi MBG pada anak sekolah,” ucap Moses kepada Antarpapua.com

Namun, Moses mengatakan untuk ibu hamil dan balita sendiri, program ini sudah berjalan dari tahun 2023 yang lalu dan pendanaannya melalui APBN dana BOK puskesmas. Dan kami namai Program Makanan Tambahan (PMT) yang berbasis makanan lokal yang melibatkan kader kesehatan dalam pelaksanaannya.

Baca Juga |  Stafsus Menteri Pertahanan RI dan BGN Kumpulkan Kepala Sekolah dan Lembaga Masyarakat Adat Mimika, Bahas MBG

” Ini dalam bentuk snack mungkin porsinya kecil tapi nilai gizinya tinggi yang diberikan setiap hari selama waktu yang ditentukan. Ada yang 56 hari ada yang 120 hari ada yang 30 hari sesuai dengan kriteria yang ditetapkan,” kata Moses saat diwawancarai, Senin (13/1/2025).

Ia pun menjelaskan bahwa menu yang diberikan berganti-ganti setiap harinya dengan tujuan agar kebutuhan gizinya terpenuhi dan penerima manfaat ini tidak merasa bosan .

Walaupun program MBG ini belum berjalan di Kabupaten Mimika pada sekolah-sekolah namun Moses mengaku siap mendukung.

Baca Juga |  Pelajar di Timika Tolak Program Makan Bergizi Gratis

Karena menurutnya, ini sebagai salah satu upaya untuk mengedukasi siswa dan termasuk pihak sekolah bagaimana pola makan yang sehat.

” Kami juga berharap agar nanti dalam menu makanan yang disiapkan sudah disesuaikan dengan takaran dan isinya sehingga anak-anak tercukupi kebutuhan gizinya,” harapnya.

Dengan demikian, kata Moses, daya nalar dan daya pikir anak-anak lebih terfokus sehingga kedepannya berdampak pada perbaikan kualitas sumber daya manusianya, tandasnya. (Lyddia Bahy).

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News