Warga Kwamki Narama Curhat, 8 Tahun Tidak Ada Pembangunan Infrastruktur

Antar Papua
Anggota DPRD Mimika, Den B Hagabal, Rabu (2/11/2022) Foto : Anis/APN

 

TIMIKA, APN – Masyarakat Distrik Kwamki Narama merasa selama delapan tahun belakangan tidak diperhatikan oleh pemerintah daerah karena tidak ada pembangunan infrastruktur yang dilakukan.

Hal itu disampaikan sejumlah warga Kwamki Narama kepada Anggota DPRD Mimika dari Partai Gerindra, Den B Hagabal saat mengikuti reses atau tatap muka di dua lokasi yaitu kampung bawah dan tengah beberapa waktu lalu.

Den B Hagabal yang mendengar aspirasi mengatakan, masyarakat Kwamki Narama mengaku selama delapan tahun tidak ada pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan, meskipun program pembangunan di sektor lainnya masih berjalan meskipun dengan skala kecil.

“Ada keluhan dari masyarakat, saya paling sayangkan itu masalah yang dorang kasih saya. Selama delapan tahun Kepala Dinas PUPR Mimika tidak memangun di Kwamki Narama, padahal disitu basis utama Orang Asli Papua (OAP). Takut apa dengan Kwamki Narama? padahal program lain (seperti) jalan aman – aman saja. Pemerintah sepertinya tidak berpihak kepada OAP,” ujar Den B Hagabal kepada wartawan saat ditemui di kantor DPRD Mimika, Rabu (2/11/2022).

Baca Juga |  Pemkab Mimika Perbolehkan Salat Id

Den Hagabal mencontohkan banyak jalan – jalan utama di kota yang dibangun bahkan dilakukan rehabilitasi, namun hal tersebut tidak dilakukan di Kwamki Narama. Padahal Kwamki Narama merupakan salah satu pemukiman tertua di Mimika dan padat warga.

“Pemukimam warga di dalam kota semua sudah diaspal, jalan utama masih bagus dibongkar lalu dibangun lagi dengan hotmix. Ini kan pemborosan anggaran, coba di bangun jalan dan jembatan di Kwamki Narama lebih bermanfaat. Saya heran kenapa Kwamki Narama selalu di anak tirikan, padahal Orang Asli Amungme dan tujuh suku serta OAP bermukim disitu sudah cukup lama, ini ada apa,” ujarnya.

Den mengungkapkan warga saat ini menaruh harapan kepada pemerintahan transisi Plt Bupati Mimika Johannes Rettob untuk bisa membangun Kwamki Narama terutama infrastruktur jalan.

“Warga sangat berharap kepada pemerintah transisi saat ini untuk lebih memprioritaskan berbagai program pembangunan, lebih khusus Infrastruktur jalan dan jembatan di Kwamki Narama,” ucapnya.

Baca Juga |  Soal Begal dan Miras, Leo Kocu Harap Kepolisian Rutin Patroli

Den juga mengaku jengah memberikan usulan program pembangunan inafrastruktur kepada pemerintah daerah karena selalu dihapuskan atau tidak diakomodir.

Menurut Hagabal, dirinya sudah mengusulkan berulang kali adanya pembangunan infrastruktur tetapi pemerintah daerah tidak mau memperhatikan.

Selain di Kwamki Narama, wilayah seperti SP 9, SP 5, SP 6, SP 7 , dan Iwaka menurut Den juga tidak pernah diperhatikan.

“Apa yang kamu takutkan di Kwamki lama, ada pihak Keamanan, ada Orang Gereja yang bisa melindungi pekerjaan disana. Sedangkan ada beberapa Dinas yang masuk seperti Dinas Pendidikan dan Perumahan, tidak pernah ada masalah disana. Lalu kendalanya ada dimana? ini harus bisa menjadi perhatian pemerintah kedepan,” tuturnya.

“Kita sudah bicara berulang kali tapi tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah, makanya kami mau supaya mungkin dengan kepemimpinan Plt Bupati Mimika bisa melihat keluhan – keluhan warga Kwamki lama,” tutupnya.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News