Timika, antarpapuanews.com – Warga Kwamki Narama menolak pergantian kepala distrik yang baru pasca rolling pejabat yang dilakukan oleh Bupati Eltinus Omaleng tanggal 17 Juli lalu yang notabene bukan orang asli Kwamki Narama.
Ianus Yolemal mengatakan, selaku tokoh masyarakat merasa tidak terima apabila pergantian Kadistrik bukan putra-putri Kwamki Narama.
Karena, kata dia, selama sudah 5 kali terjadi rolling Kadistrik Kwamki Narama, namun tidak ada hal-hal yang Kadistrik-Kadistrik sebelumnya lakukan baik pembangunan maupun pemberdayaan masyarakat.
“Sudah 5 kali ganti Kadistrik tapi sama saja,” kata Ianus yang dikutip saat menyampaikan keluhan kepada anggota DPRD Mimika, Rabu (22/7) kemarin.
Ia menjelaskan, saat ini banyak anak-anak Amungme yang sudah menjadi ASN dan sudah bisa menduduki jabatan Kadistrik, dan merekalah yang harus ditempatkan di Kwamki Narama untuk membangun daerahnya, karena mereka yang lebih mengetahui keluarganya.
“Ada anak-anak Kwamki yang sudah jadi ASN kenapa mereka tidak ditempatkan disini,” jelasnya.
Tidak terima dengan penempatan tersebut, ia berjanji bahwa akan menaruh busur dan panah di depan pintu pagar kantor distrik sebagai bentuk penolakan.
Menanggapi penolakan tersebut, Anggota Komisi C DPRD Mimika Den Hagabal mengakui adanya seruan penolakan dari warga Kwamki Narama terhadap Kadistrik yang bukan orang Kwamki Narama.
“Memang setelah kami reses, ada tokoh-tokoh masyarakat dari Kwamki Narama, mereka memyampaikan ada banyak anak-anak kwamki Narama yang berada di Pemerintahan, sehingga para tokoh ini menginginkan yang menjadi Kadistrik Kwami Narama adalah anak asli Kwamki Narama bukan dari suku lain,”ketus Den
Mereka mengancam akan memanah Kadistrik baru, namun hal tersebut cepat diredam oleh dewan yang kebetulan sedang lakukan reses disana.
“Memang kami sampaikan rolling itu semua dari pemerintah, yaitu bupati itu hal progratif bupati dimana ia ingin menempatkan siapa saja yang dapat menduduki posisi Kadistrik,” jelas Den.
Kata Den kejadian ini diharapkan tidak terjadi di distrik lain, karena siapapun yang sudah diangkat oleh kepala daerah, sudah melalui pertimbangan, sesuai pangkat dan golongan.
Disisi lain, penempatan tersebut atas kinerja yang telah ia lakukan selama menjabat sebagai kepala Kelurahan Kwamki
“Saya sempat kasih tau mereka, kalau memang tidak terima bisa langsung ketemu bupati sampaikan hal ini, jangan buat hal yanh nantinya merugikan orang banyak,namun mereka bilang “DPRD adalah mitra dari Pemda jadi kalian yang kasih tahu, begitu mereka bilang ke kami lagi, kalau kalian diam, Kadistrik baru masuk ke Kwamki Narama kita mau panah,” ucap Den
Kata Den, hal ini harus segera diselesaikan, sehingga Kadistrik baru bisa secepatnya bertugas di Kwamki Narama
“Mungkin bupati bisa utus beberapa orang kah turun ke Kwamki Narama berikan pemahaman kepada warga, supaya tidak terjadi hal -hal yang tidak inginkan
Tentu diharapkan hal seperti ini tidak terjadi ke Distrik lagi, katena warga yang masij sangat awan, sehingga ia tekankan agar dibalik ini tidak ada oknum yang mengambil kesempatan. (Mrc)