Waspada malaria semua beresiko terkena

Antar Papua

Denyanto Pasimbong
Mahasiswa Fakultas Bioteknologi, Universitas Kristen Duta Wacana
denypasimbong@gmail.com

Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi menular yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penderita malaria akan mengeluhkan gejala demam dan mengigil. Penyakit malaria merupakan penyakit yang menyerang sel darah merah yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Penyakit ini banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika, Asia Tenggara, Amerika Tengah dan Selatan. Terdapat 5 spesies parasit plasmodium yang menyebabkan malaria pada manusia yaitu Plasmodium falsifarum, Plasmodium vivax, Plasmodium oval, Plasmodium malariae dan Plasmodium knowlesi. Dari beberapa spesies tersebut jenis Plasmodium falsifarum dan Plasmodium vivax menjadi ancaman terbesar. Plasmodium falciparum merupakan malaria yang paling berbahaya dapat menyebabkan malaria berat sementara Plasmodium vivax tersebar paling luas terutama di Asia. jika tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan komplikasi hingga kematian terutama pada anak-anak.
Penyakit malaria merupakan penyakit yang masih endemis di sebagian wilayah Indonesia dimana pada tahun 2011 terdapat 374 kabupaten endemis malaria atau daerah yang memiliki tingkat resiko yang tinggi terkena malaria salah satunya adalah kabupaten timika. Dimana setiap tahun kabupaten mimika memiliki kasus malaria yang tinggi. Untuk gejala malaria terdapat beberapa gejala, hal ini juga dipengaruhi oleh daya tahan tubuh dan jumlah plasmodium malaria yang menginfeksi. Gejala gejala dari malaria biasanya penderita malaria akan mengalami demam, dingin, berkeringat, sakit kepala, muntah, badan nyeri, serta rasa tidak enak badan.
Dalam penyebaran penyakit malaria terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses penyebaran malaria seperti faktor lingkungan dimana lingkungan yang terdapat benyak genangan air membuat nyamuk pembawa penyakit malaria lebih mudah untuk beekembang biak, kemudian faktor berikutnya adalah orang yang beresiko terkena malaria dimana pada faktor ini orang yang memiliki sistem imun tubuh yang lebih rendah memiliki resiko tinggi untuk terkena malaria, kemudian faktor berikutnya adalah kebersihan rumah dimana kebersihan rumah perlu
diperhatikan hal ini untuk meminimalisir tempat yang berpotensi sebagai habitat atauera
berkembang biak nyamuk.
Agar kasus malaria tidak mengalami peningkatan, maka perlu dilakukan upaya program
pengendalian hal ini bertujuan agar kasus malaria tidak meningkat secara signifikan, selain itu
di[erlukan juga kesadaran dari masyarakat untuk menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat
seperti melakukan pengurasan bak mandi seminggu sekali, menutup rapat tempat penampungan
air, menyingkirkan bara barang bekas yang memiliki potensi sebagai tempat berkembang biak
nyamuk, dan membersihkan saluran air yang tergenang baik yang berada di atap rumah maupun
yang berada di selokan. Selain itu pengendalian juga dapat dilakukan masyarakat dimana
masyarakat dapat memanfaatkan tnaman anti nyamuk seperti tanaman lavender dan sereh,
kemudian pengendalian juga dapat dilakukan dengan menaburkan bubuk abate ke tempat
penampungan air dimana hal ini dapat membantu mengurangi resiko digigit oleh nyamuk
pembawa malaria.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News