WVI Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kader, Upaya Dukungan Percepatan Penurunan Stunting

Antar Papua
Foto bersama Asisten II Setda Mimika dan para peserta pelatihan peningkatan kapasitas kader Agen Perubahan Kabupaten Mimika dan Asmat, (Foto : Lyddia Bahy/Antarpapua.com)

Timika, Antarpapua.com – Stunting merupakan salah satu masalah gizi terbesar pada balita di Indonesia. Pencegahan stunting memerlukan intervensi gizi yang terpadu mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif.

Wahana Visi Indonesia (WVI) melakukan pendekatan multifaset dengan melaksanakan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas kader atau agen perubahan lokal dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting bagi kelompok masyarakat yang rentan, melalui komunikasi kelompok dan individual yang memainkan peran penting dalam mempromosikan perilaku gizi yang positif.

WVI bersinergi dengan pemerintah daerah menggelar pelatihan peningkatan kapasitas kader atau Agen Perubahan Mimika dan Asmat yang dilaksanakan di Hotel Swiss Bellinn, Jalan Cendrawasih, Kabupaten Mimika, Kamis (30/1/2025).

Adapun kegiatan ini berlangsung selama empat hari terhitung dari hari Kamis (30/1/2025) sampai Selasa (2/2/2025) dan melibatkan para tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tenaga kesehatan hingga remaja.

Baca Juga |  Pemkab Mimika Terapkan Empat Aksi Dorong Percepatan Penurunan Stunting

Sebagaimana yang tertuang dalam Perpres 72 tahun 2021, peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat merupakan pilar kedua dalam percepatan penurunan stunting.

Asisten II Setda Mimika, Frans Kambu mengatakan komunikasi perubahan perilaku dapat menyelesaikan permasalahan kesehatan di daerah tersebut. Komunikasi perubahan perilaku membangun lingkungan pendukung yang memungkinkan individu dan masyarakat untuk berinisiatif, mempraktikkan dan mempertahankan perilaku positif.

” Di dalam perilaku masyarakat ada pola konsumsi makanan bergizi seimbang, hidup bersih dan sehat serta pola pengasuhan dan stimulasi,” ucap Frans.

Sehingga dibutuhkan agen perubahan untuk dapat melakukan komunikasi ke masyarakat terkait pesan-pesan kunci mengenai stunting yang sesuai konteks lokal (daerah).

Sehingga program percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan dapat berjalan efektif dan efisien sesuai harapan, jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Senior Manager Program PASTI-Papua WVI, Julia Christine Sagala yang mengatakan salah satu cara pendekatan yang dilakukan yakni dengan mengidentifikasi Agen Perubahan Lokal di kampung-kampung yang didampingi.

Baca Juga |  Puskesmas Wania Intens Tangani Kasus Gizi Buruk dan Stunting

Lebih lanjut Julia mengungkapkan bahwa dengan mengidentifikasi agen perubahan lokal untuk mempromosikan kesehatan terkait stunting yang bisa dipercaya oleh masyarakat, mempunyai komunikasi yang baik, informasi yang benar mengenai stunting, pencegahan dan kesetaraan gender, mereka akan terbantu dalam menyampaikannya kepada masyarakat lokal.

” Ada satu kelurahan dan 10 kampung yang ada di Kabupaten Mimika dan 4 di Kabupaten Asmat, yang masih perlu kita dampingi. Oleh karena itu Agen Perubahan diharapkan dapat melakukan advokasi dengan pemerintah daerah dari kampung sampai ke level kabupaten, dalam percepatan penurunan stunting,” pungkasnya. (Lyddia Bahy).

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News