
Timika, antarpapuanews.com – Yayasan Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan Papua (YP2KP) lakukan Pelatihan Manajemen Kebersihan Menstruasi dan Protokol Sekolah Aman Covid 19, kegiatan ini bertujuan mengedukasi sehingga mempunyai maksimal layanan dan spesifikasi layanan terutama bagi anak-anak putri.
“Kegiatan ini, kami dari YP2KP mitra Unicef untuk melaksanakan sejumlah program Unicef , dan kebetulan program kami lebih kepada kesehatan perempuan terutama kepada menstruasi remaja-remaja putri sehingga ada bagian-bagian tertentu yang terlihat,” jelas Bernolpus Welerubun, selaku Direktur YP2KP di Hotel Horizon Diana Lantai 5, Jl. Budi Utomo, Selasa (10/11).
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu pemerintah daerah, khususnya bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk persiapan pembukaan kembali sekolah-sekolah di 4 Kabupaten yang didampingi oleh YP2KP melalui dana mitra Unicef.
“Dananya dari Unicef untuk mempersiapkan pembukaan kembali sekolah-sekolah di 4 kabupaten, yaitu Kabupaten Asmat, Biak, Nabire dan Mimika,” tambah Yusuf Pala Pakiding selaku Program Manager Komunitas Resiko dan Pelibatan Masyarakat (RCCE).
Kegiatan ini tujuan utamanya adalah membantu Pemerintah Daerah untuk bagaimana dan apa yang harus disiapkan ketika pembukaan kembali sekolah dalam masa pandemi ini.
“Untuk persiapan-persiapan ini kita tetap mendukung program pusat melalui surat keputusan 4 Menteri, yang didalamnya juga ada protokol pembukaan kembali sekolah. Misalnya sekolah harus mempersiapkan tempat cuci tangan, bagaimana pengaturan anak-anak bertatap muka, jaga jarak dan selalu pakai masker, itu yang perlu di siapkan oleh sekolah,” jelas Yusuf.
“Kalau yang berkaitan dengan menstruasi ini, jika kita tidak edukasi, kita tidak membekali mereka dengan manajemen kesehatan menstruasi semenjak dini, maka besar kemungkinan mereka akan terganggu di Sekolah. Yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu 20 sekolah dampingan untuk Kab. Mimika, 20 sekolah dampingan Kab. Nabire, 20 sekolah dampingan untuk Kab. Biak dan 6 sekolah dampingan untuk Kab. Asmat.” ujar Yusuf.
Dengan kegiatan ini, diharapkan Sekolah-sekolah dampingan ini dapat betul-betul mempersiapkan protokol kesehatan dalam rangka pembukaan kembali sekolah dan bisa menjadi program rutin di Sekolah terkait dengan air dan sanitasi di Sekolah. (Aniz)