Timika, APN – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) resmi meluncurkan program kampung khusus masyarakat Amungme dan Kamoro.
Direktur YPMAK, Febian Magal mengatakan untuk mendukung Program Kampung YPMAK menganggarkan Rp. 40 Miliar yang diperuntukan bagi masyarakat kampung di wilayah pegunungan dan masyarakat kampung di wilayah pesisir.
“Total dana sebesar Rp. 40 Miliar dibagi rata, Rp. 20 Miliar diperuntukkan bagi masyarakat kampung pesisir dan Rp. 20 Miliar lagi diperuntukan bagi masyarakat kampung di wilayah pegunungan,” katanya dalam jumpa pers di hotel Horison Diana, Kamis (8/7/2021).
Febian menjelaskan bahwa program kampung ini dibuat agar masyarakat memiliki pendapatan tambahan di kampungnya masing-masing, dengan begitu tidak ada lagi masyarakat yang datang sambil membawa proposal di lembaga baik Swasta maupun Pemerintah.
“Program ini awal dari YPMAK, yang telah dinanti-nanti oleh masyarakat, Kami (YPMAK) baru bisa lakukan sekarang, karena selama ini kami masih ada proses internal menyiapkan perangkat yayasan. Hari ini baru bisa kami lakukan dan kami turunkan program kampung ini,” ungkapnya.
Metode pengelolaan dalam program kampung tersebut kata Febian menggunakan kelompok kerja (Pokja), dimana tim Pokja terebut terdapat perwakilan orang di tiap-tiap kampung.
Selain tim Pokja YMPAK juga membentuk Tim Pengelola Program Kampung (TPKK) untuk dua wilayah dengan koordinator yang berbeda
“Tim Pokja tersebut sudah dilakukan pemilihan dan saat itu sudah ada nama-mana dari tiap kampung yang tergabung dalam Pokja untuk wilayah Pegunungan. Sedangkan nama-nama perwakilan tiap kampung untuk wilayah Pesisir akan diumumkan bulan Agustus karena masih dalam proses,” paparnya.
Nama-nama tim pokja tersebut menurut Febian berdasarkan rekomendasi dan persetujuan dari masing-masing Kepala Kampung dan perangkatnya.
“Dari nama-nama tersebut jika ada masyarakat yang merasa keberatan maka menghubungi koordinator program kampung Johanna Saidui dengan nomor 08114993004 dengan jangka waktu satu minggu terhitung dari hari ini atau sebelum Agustus,” katanya.
Berikut nama-nama perwakilan tiap Kampung yang ada di dalam Pokja Program Kampung di wilayah pegunungan:
1. Aroanop (empat kampung) yang akan mengelola anggaran sebesar 3 Miliar,
- Josias Jangkup
- Yaya Abugau
- Akiler Yanampa
2. Waabanti (tiga kampung) yang akan mengelola anggaran 3 Miliar,
- Amon Yamang
- Dianus Omaleng
- Seprianus Omabak
3. Tsinga (enam kampung) akan mengelola anggaran 3 Miliar
- Antonius Jawame
- Agus Magal
- Yan Magal
4. Hoya (lima kampung) akan mengelola anggaran 2 Miliar
- Peanus Uamang
- Tenus Kum
5. Jila (10 kampung) akan mengelola anggaran 2 Miliar
- Menius Uamang
- Benny Piligame
6. Bela Alama akan mengelola anggaran 1 Miliar
- Tasia Magai
- Okto Balinol
7. Agimuga Fakafuku akan mengelola anggaran 2 Miliar
- Thomas Kelanangame
- Janse Alomang
Total yang dikelola tiap kampung di atas adalah 17 Miliar sedangkan masih ada anggaran 3 Miliar akan digunakan untuk biaya transportasi di pegunungan seperti sewa helikopter. Sehingga total anggaran untuk program kampung di wilayah pegunungan 20 Miliar.
Ia menegaskan dana tersebut bukan untuk dibagikan tetapi untuk program yang dikerjakan oleh masyarakat sehingga masyarakat mendapatkan penghasilan dari program tersebut.
“Uang ini bukan untuk dibagi tetapi untuk masyarakat kerja program itu lalu dapat penghasilan dari kerja itu. Jadi alurnya masyarakat siapkan program lalu dirincikan berapa biayanya, selanjutnya diserahkan kepada YPMAK disitu baru kita cairkan anggarannya,” jelasnya
Dengan program ini Febian berharap ada nilai tambah bagi masyarakat untuk menggali lebih dalam apa yang menjadi potensi di setiap kampung, mungkin dengan membentuk kelompok untuk pertanian, meningkatkan kearifan lokal, pihaknya pun akan membantu untuk mencari pasar.
Febian juga mengatakan, YPMAK akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMAK) untuk teknis penyaluran dana desa sehingga tidak tumpang tindih dengan program kampung.
Sementara itu anggota TPPK Samuel Rorimpandey menambahkan bahwa nantinya ada usulan program dari perwakilan tim Pokja di tiap kampung. Selanjutnya dalam program yang diusulkan tersebut harus dikerjakan oleh masyarakat masing-masing kampung dan masyarakat.
Tujuan dari program tersebut menurut Samuel adalah untuk menambah penghasilan masyarakat yang ada di kampung. Sehingga nantinya perputaran dana tersebut terjadi di kampung tersebut sehingga masyarakat tidak perlu mencari penghasilan di kota
“Dana ini sebesar-besarnya minimal 80 persen diharapkan dikelola oleh tim Pokja untuk program dan masyarakat yang bekerja. Pekerjaannya seperti apa ya sesuai dengan program masing-masing kampung. Diharapkan anggaran 20 Miliar untuk Kampung di Pegunungan sudah bisa cair. Apalagi di masa Pandemi ini agak susah bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan terangnya,” tutupnya. (Aji-cr01)