Timika, APN – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Adat Amungme dan Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan dari PT Freeport Indonesia tidak menerima peserta baru program beasiswa pendidikan pada tahun 2021.
Kepala Divisi Pendidikan YPMAK Fransiskus Xaverius Wanmang mengatakan tidak dibukannya pendaftaran baru tersebut berdasarkan keputusan tertinggi pembina YPMAK.
“Kami tahun ini diminta untuk evaluasi semua program yang diberikan, sekaligus melanjutkan pemberian beasiswa peserta lanjutan atau anak-anak yang sudah terdaftar sebagai penerima sejak SMA untuk melanjutkan ke perguruan tinggi,” katanya saat ditemui wartawan di jalan Hasanuddin, Mimika, Rabu (1/12/2021).
Alasan tidak dibukanya pendaftaran peserta baru program pendidikan kata Fransiskus disebabkan adanya perubahan bentuk lembaga ke yayasan yang dialami oleh YPMAK.
“Jadi kami harus melakukan penyesuaian dan evaluasi program beasiswa kedepan seperti apa, mudah-mudahan kalau ada keputusan lagi tahun depan kita bisa buka penerimaan peserta baru,” ungkapnya.
Fransiskus menambahkan setiap penerima beasiswa perguruan tinggi akan diberikan pedoman beasiswa yang mengatur tentang kewajiban yang harus diikuti oleh peserta.
“Ada pedoman beasiswa jadi peserta harus mengikuti seperti S1 harus ditempuh empat tahun, dan standar nilai yang sesuai dengan standar pendidikan pada umumnya universitas, kadang kami kasih toleransi juga sampai 5 tahun, itu pun kami lihat dari prospek nilai sama attitude-nya,” ujarnya.
Fransiskus menyebutkan YPMAK tercatat saat ini memberikan beasiswa kepada 3000 anak suku Amungme dan Kamoro juga suku kekerabatan lain. (Aji)