88 Anak Kampung Mawokauw Jaya Alami Stunting

Antar Papua

Timika, antarpapuanews.com – Sebanyak 88 anak di Kampung Mawokauw Jaya mengalami stunting. Terjadinya stunting yang dialami 88 anak tersebut diduga karena berasal dari keluarga yang kurang mampu.

Sekretaris Kampung Mawokaauw Jaya, Sitti H D Syaifuddin, saat ditemui Wartawan di ruang kerjanya pada Jumat (18/12), mengatakan untuk penanganan stunting, pihaknya telah melakukan pendataan sejak 6 November lalu.

Dalam melakukan pendataan tersebut, bahkan pihak Kampung melibatkan ahli nutrisi sekaligus petugas lapangan dari pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan.

“Berdasarkan pendataan tersebut sebanyak 88 anak di Kampung Mawokauw Jaya mengalami stunting (kerdil).

Ditanya tentang tindakan lanjutan, Sitti mengaku akan dilakukan di tahun 2021 mendatang melalui sebuah program kegiatan. Sitti juga menjelaskan bahwa dari 88 anak yang mengalami stunting berasal dari keluarga yang kurang mampu.

“Latar belakang keluarganya memang kelas ekonomi menengah ke bawah. Jenis pekerjaan orang tua mereka rata-rata ojek dan buruh,” jelasnya.

Baca Juga |  Kelurahan Dingo Narama Aksi Jumat Bersih

Sitti mengatakan bahwa pihaknya juga selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalu posyandu. Menurut Sitti hal yang paling penting adalah edukasi dahulu sebelum nantinya beranjak pada perbaikan gizi.

Lanjut sitti, ketika ditanya mengenai kegiatan musrembang yang telah dilakukan kemarin, dan program apa yang paling dibutuhkan oleh masyarakat kampung Mawokauw Jaya di tahun 2021, Ia pun menyampaikan bahwa ada beberapa program di tahun 2020 tertunda karena covid-19 dan nanti akan dilanjutkan ke tahun 2021, sesuai kesepakatan peserta di kegiatan musrembang kemarin, dan yang paling dibutuhkan masyarakat disini, yaitu drainase.

Dan untuk program drainase sendiri sudah ada di program kegiatan tahun 2020, tetapi dananya dialihkan ke covid, tetapi sisa dari anggaran yang dialihkan ke covid itu 39 juta sekian nanti akan digunakan untuk drainase, tetapi kedepan akan dikoordinasikan lagi untuk keputusan seperti apa, tetapi dilihat kalau kebutuhan disini adalah drainase.

Baca Juga |  DPRD Mimika Minta Disperindag Sanksi Tegas Produk Kedaluwarsa

Karena dengan tidak adanya parit/drainase masyarakat sering terganggu apabila musim hujan karena meluapnya air di mana-mana.

Estimasi anggarannya ada di kisaran 300 sampai 400 juta, akan dibagi ke beberapa wilayah RT yang dianggap rawan terjadinya luapan air yang mana resapan airnya kurang.

Kedepan akan gencar dilakukan sosialisasi stunting di posyandu dan juga akan diberikan makanan tambahan sebagai penunjang gizi agar anak-anak di kampung Mawokauw Jaya dapat terhindar dari stunting. (APN2)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News