Timika, APN – Kepala Kantor Pos Indonesia Cabang Mimika Junaidi Nur meminta peran serta para Kepala Lurah dan RT/RW untuk membantu memberikan informasi serta penyaluran bantuan sosial sembako khusus atau yang dahulu disebut dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Jadi pada tahap II penyaluran itu ada gagal bayar sejumlah 2500 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari total 19.101, kalau kami sudah update gagal bayar artinya uang itu kami kembalikan (ke Kementerian Sosial),” katanya ditemui di kantornya, Rabu (7/9/2022).
Junaidi melanjutkan sementara pada tahap 1 jumlah gagal bayar mencapai sekitar 3000 KPM dari total 19.000 penerima.
“Untuk yang gagal bayar itu kami tunggu (konfirmasinya) sampai dua minggu sampai kami juga hubungi ke Dinas Sosial untuk menghubungi pendamping desa agar diinformasikan kepada KPM,” ungkapnya.
Junaidi mengakui jika kinerja yang dilakukan pihaknya masih kurang maksimal sebab dari target penyaluran hanya 85 persen yang terpenuhi dari target 95 persen.
“Kontribusi gagal bayar terbesar itu di Distrik Mimika Baru, sehingga kami ini membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah ditingkat terkecil yakni lurah, RT dan Rw, harapannya mereka bisa membantu, karena ini kan untuk masyarakat,” jelasnya.
“Ini kan untuk masyarakat bukan untuk Kantor Pos,” imbuhnya.
