Timika, Antarpapua.com – Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mimika, menggelar Seminar Pendahuluan bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi terkait, di ruang rapat Bappeda Kabupaten Mimika, Jum’at (08/09/2023).
Seminar pendahuluan ini, sehubungan dengan Kegiatan Kajian Penyusunan Rekomendasi Perlindungan dan Review Peta Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Kabupaten Mimika.
Kegiatan ini diikuti oleh kepala-kepala distrik, dinas-dinas terkait, perwakilan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua Tengah, perwakilan Badan Pusat Statistik, perwakilan Pusat Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Bosowa Makassar dan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Maria Rettob yang sekaligus membuka acara dengan resmi mewakili Bupati Mimika.
Kabid Pengendalian dan Evaluasi, Bappeda Kabupaten Mimika, Palilu Tangke, ST dalam amanatnya mewakili Kepala Bappeda Mimika menyatakan, kajian peta lahan pertanian di Kabupaten Mimika, tentunya berbeda dengan wilayah-wilayah di daerah layan berdasarkan letak geografis, budaya hingga adat istiadat masyarakat asli di Mimika, yakni Amungme dan Kamoro.
Ia menekankan, dalam kajian ini alangkah baiknya dapat disesuaikan dengan pemetaan yang sudah ada secara turun-temurun oleh masyarakat adat setempat.
“Kita di Papua kita punya lahan sagu yang luas. Bagaimana kita menetapkan lahan sagu itu supaya tidak beralih fungsi. Kita tetap mempertahankan lahan sagu itu, mungkin itu masukkan dari kami karena kita tidak bisa mentransfer misalnya budaya yang berbeda,” kata Palilu.
Ia berharap, hal ini dapat dijadikan atensi dalam pelaksanaan kajian peta lahan pertanian di Kabupaten Mimika itu.
Kemudian, mengawali sambutannya, Maria menyampaikan, kajian ini membutuhkan kolaborasi dari semua pihak yang terlibat dalam seminar pendahuluan tersebut, baik dari pemerintah, akademisi maupun instansi-instansi terkait.
Maria berharap, dengan kolaborasi ini semua pihak yang terlibat dapat bekerja dengan baik, sehingga apa yang diharapkan dalam kegiatan ini dapat tercapai dan dapat memetakan lahan pertanian dengan baik.
“Bappeda tidak bisa jalan sendiri dan harus bekerja sama dengan dinas-dinas terkait,” tutur Maria dalam sambutannya.
Pembukaan seminar ini kemudian dibuka secara resmi oleh Maria Rettob, ditandai dengan pemukulan tifa bersama dengan Palilu Tangke, dilanjutkan dengan sesi foto bersama.
Forum seminar akhirnya diambil alih oleh moderator yang sudah ditugaskan oleh penyelenggara, selanjutnya dimulai dengan sesi pemaparan materi.