Timika, Antarpapua.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika, Yosias Lossu mengatakan, di Kabupaten Mimika, bencana yang mendominasi adalah kebakaran.
Hal ini disampaikan Yosias saat ditemui Antarpapua.com, di Keuskupan Timika, Rabu (26/7/2023) kemarin.
Kata Yosias, meskipun dari data yang ada jumlah bencana kebakaran yang ditangani BPBD tidak begitu banyak, namun sudah menelan kerugian hingga jutaan bahkan miliaran Rupiah. Rata-rata kejadian tersebut disebabkan oleh kompor dan arus listrik.
“Paling banyak bencana kebakaran (untuk dalam Kota Timika),” kata Yosias.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar), Agustina Rahaded juga mengatakan hal yang sama.
Agustina mengungkapkan, untuk penanganan bencana kebakaran sendiri, para petugas Damkar selalu siap untuk merespon, meski terkadang terkendala laporan kejadian dari masyarakat.
Biasanya laporan terlambat sampai ke telinga pihak Damkar, dikarenakan pelapor biasanya tidak menelepon dan justru menggunakan jasa transportasi umum seperti ojek, becak dan taksi untuk mendatangi Kantor Damkar.
Akibatnya, keterlambatan informasi membuat para petugas terlambat untuk merespon ke tempat kejadian perkara (TKP). Sedangkan, para petugas menargetkan waktu tempuh, dari pos untuk sampai ke lokasi kejadian dengan waktu 15 menit.
“Kalau via telepon itu cepat, tapi kadang ada yang dengan ojek, ada yang dengan becak makanya penanganan dari kami turun ke TKP itu terlambat. Kalau kami punya pegawai itu siap satu kali 24 jam,” kata Agustina.
Agustina juga menyebutkan, saat ini pihaknya sedang mangajukan kepada pemerintah, untuk anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) perubahan di tahun ini, untuk melengkapi perlengkapan penunjang para petugas di lapangan.
Ia juga mengatakan, saat ini kinerja para petugas belum maksimal, karena masih ada kekurangan yang harus dibenahi.
“Kita sudah masukkan di (APBD) Perubahan, kalau tidak jadi di perubahan nanti di APBD induk di 2024,” tutupnya.