Timika, Antarpapua.com – Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, drh Sabelina Fitriani mengatakan, membuang bangkai babi yang mati terserang virus ASF secara sembarang yang dilakukan oleh oknum peternak babi di Mimika, akan memperparah penyembaran virus tersebut.
“Dengan membuang di sembarang tempat seperti di kali dan semak-semak itu tidak akan putus rantainya. Sehingga kasihan peternak lain yang masih sehat dia terkena”,kata Sabelina saat ditemui di Timika, Senin (18/03/2024) lalu.
Virus ASF sendiri tidak memiliki vaksin dan bertahan hidup sangat baik itu, di dalam kotoran babi ataupun di sela dan lantai kandang babi.
“Termasuk kandang babi, yang babinya sudah habis sekalipun virus itu masih ada di bawah lantai kandang, di dalam kotoran babi, virus itu bisa bertahan hidup sampai 160 sampai 300 hari,”kata Sabelina.
Dirinya mengimbau kepada seluruh peternak babi di Kabupaten Mimika, jika ternaknya mati terserang virus ASF maka wajib menguburkan secara mandiri ataupun membawa ke Iwaka, untuk dikubur oleh petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Mimika di sana.
“Kita berharap masyarakat yang sudah terkena punya kesadaran untuk menguburkan sendiri, kalau tidak bawa ke Iwaka untuk dikubur di sana”,kata Sabelina.
Ia menyebutkan, bahwa saat ini setengah populasi ternak babi di Mimika telah mati terserang virus ASF.
“Kita harus selamatkan separuh populasi yang ada. Kita harus menyelamatkan yang sisa ini, dengan cara mengubur babi yang sudah mati,”kata Sabelina.