Timika, APN – Seorang sopir truk bernama Yansen Sandarate (40) meregang nyawa akibat tersengat listrik saat mengambil makanan ternak babi di kolam depan kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan di Km 7, Jalan Poros Poumako, Rabu (1/3/2023).
Adik kandung korban, Kristianto mengungkapkan, korban yang berprofesi sebagai supir truk tersebut keluar dari rumahnya SP4 Jalur 4 sekira pukul 17.30 WIT. Namun hinggga malam korban tidak kunjung pulang kerumah. Saat mencari, dirinya melihat motor korban terparkir di pinggir jalan depan Kantor Dinas Pertanian.
“Saat sampai di TKP, saya sudah curiga terjadi sesuatu, karena motornya terparkir di pinggir jalan dan ada jejak kaki korban di rumput sekitar kolam. Kemudian, saya balik ke rumah mengambil senter. Saat kembali ke TKP, saat saya senter ke arah kolam, saya melihat korban sudah terapung di dekat tiang. Saya sempat mau menyentuh tubuh korban, tapi saya juga kesetrum arus listrik,” ungkap Kristianto saat ditemui wartawan di ruang jenazah RSUD Mimika, Rabu (1/3/2023) malam.
Kristianto melihat korban sekira pukul 21.00 WIT. Tidak bisa berbuat apa-apa, Kristianto langsung berlari ke arah jalan dan berteriak minta tolong. Hingga akhirnya ada warga yang melaporkan pada kepolisian, selang beberapa menit kemudian beberapa anggota polisi tiba di TKP.
“Saat mau evakuasi korban, arus listriknya harus diputuskan dan tidak strumnya lagi. Sekitar pukul 22.00 WIT jenazah korban dievakuasi ke RSUD dibantu pihak kepolisian dan warga sekitar,” ungkap Kristianto.
Anggota DPRD Mimika, Mariunus Tandiseno yang juga keluarga korban menyatakan pihak keluarga meskipun ikhlas tapi tetap meminta pertanggung jawaban pada perusahaan yang memiliki tiang dan kabel sumber arus listrik. Karena diduga kabel dan tiang tersebut milik PLN, Telkom atau TV kabel.
“Kalau ada tiang dan kabel berantakan begitu, berarti sudah tidak aman dan membahayakan warga. Berarti pihak perusahan teledor, sehingga akhirnya memakan korban. Terbukti sekarang satu korban tewas. Kami langsung buat laporan polisi supaya perusahan terkait diundang bahas soal ini, supaya tidak ada lagi korban lainnya,” ungkap Mariunus.