Timika, APN – Dalam rangka mengurangi kasus stunting dan malaria, Pemerintah Distrik Mimika Baru menggelar sosialisasi malaria dan stunting bagi kader-kader Penggerak PKK. Bertempat di Hotel Grand Tembaga, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Kamis (8/6/2023).
Tujuan digelarnya kegiatan tersebut adalah, untuk memberikan pembekalan kepada kader-kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) pada masing-masing kampung dan kelurahan di Distrik Mimika Baru.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Paulus Dumais, SPd MM menyatakan, malaria dan stunting saat ini menjadi permasalahan yang kompleks, karena mengalami peningkatan angka yang signifikan.
“Malaria dan stunting berdampak pada timbulnya permasalahan sosial dan ekonomi, penyebab utama kesakitan dan penyebab kematian pada bayi, balita di daerah endemis serta penurunan kualitas sumber daya manusia,” ujar Paulus.
Sementara itu, menurut data dari sekretaris Tim Penggerak (TP) PKK Distrik Mimika Baru, Endang Letsoin menerangkan bahwa telah ditemukan kasus stunting di tahun 2023 sebanyak 4 kasus.
Dari empat kasus tersebut, dua diantaranya ditemukan di Kelurahan Timika Jaya, sedangkan dua kasus lainnya ditemukan di Kelurahan Koperapoka.
Endang menjelaskan, pola hidup keluarga menjadi salah satu masalah yang menimbulkan stunting di masyarakat. Ia menyampaikan, perlu adanya penanganan lintas sektor untuk penanganan stunting.
Pola hidup keluarga juga menjadi salahsatu masalah yang menimbulkan stunting. Kata Endang, perlu adanya penanganan lintas sektor untuk stunting.
Endang juga menjelaskan, untuk mengantisipasi stunting, melalui Puskesmas sering dilakukan pengecekan kesehatan dan diberikan asupan-asupan vitamin dan makanan tambahan yang bergizi untuk ibu hamil dan anak.
“Rata-rata mereka yang kena ini (stunting) jarang sekali mereka mau datang ke posyandu,” kata Endang.
Terkait data pelayanan, Endang menjelaskan, bahwa selama ini pihaknya telah bekerja sama dengan 3 Puskesmas yang ada di wilayah Distrik Mimika Baru, Pasar Sentral, Timika dan Timika jaya.