Timika, antarpapuanews.com – Kasus malaria sangat meningkat di tiga bulan terakhir semenjak curah hujan yang cukup tinggi, mengakibatkan kasus malaria menigkat secara drastis di puskesmas Kokonao.
“Peningkatan kasus malaria dari bulan terakhir ini, yakni dari bulan Agustus 60 kasus, September 58 kasus, dan Oktober 80 kasus. Kasus malaria yang lebih dominan di wilayah kerja Puskesmas Kokonao itu adalah malaria tropika”, jelas Muhammad Muri, SKM selaku Kepala Puskesmas Kokonao saat ditemui wartawan di Hotel Grand Tembaga, Jl. Yos Sudarso, Rabu (4/11).
Pencegahan dari pihak puskesmas sudah sejauh ini belum terlalu maksimal dikarenakan yang pertama pendistribusian kelambu anti nyamuk malaria pada tahun 2019 dari Kabupaten masih kurang dan pada tahun 2020 ini belum ada pendistribusian kelambu anti nyamuk malaria untuk Puskesmas Kokonao.
“Harapan kami, kalau bisa dalam kegiatan pendistribusian kelambu anti nyamuk malaria ini harus ada kerjasama Dinas dengan Puskesmas dan harus komitmen dengan kita punya pertemuan-pertemuan itu, kalau bisa pihak pengelola program Dinas harus lebih komitmen lagi dengan kami di Puskesmas Kokonao”, ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kita jangan berjalan sendiri-sendiri, tetapi mari kita bersama kembali memperhatikan apa yang sudah dibuat oleh Dinas untuk pembentukan tim dalam hal ini pencegahan malaria, kalau bisa dihidupkan kembali.
Peran Pemerintah setempat di wilayah kerja Puskesmas Kokonao dalam hal ini Distrik dan Desa sangat efektif, berkolaborasi untuk bekerjasama lintas sektor dengan baik untuk membackup masyarakat mencegah kasus malaria dengan menjaga kebersihan baik di rumah maupun di lingkungan masyarakat. (Aniz)