Dewan Pertanyakan Capaian Realisasi Fisik APBD 2022

Antar Papua
Anggota Komisi C DPRD Mimika, Den B Hagabal/Foto : Anis/APN

Timika, APN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mimika, Den B Hagabal mempertanyakan realisasi pembangunan fisik Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Mimika tahun 2022 yang belum juga terlihat meski sudah memasuki pertengahan tahun atau semester I, tahun 2022.

“Beberapa hari lagi sudah memasuki bulan Agustus 2022 namun program program yang ada di dalam APBD Mimika tahun 2022 sudah sampai dimana, tidak nampak sekali ada action (tindakan). Kami tidak mengerti kapan lelang, kapan ditender, kapan menang tender dan kapan mulai kerja. Semua ini tidak jelas, nanti mau akhir tahun baru buru – buru kerja dan dampaknya kualitas pengerjaan sebuah proyek tidak berkualitas,” katanya kepada wartawan, saat ditemui wartawan Rabu (27/7/2022).

Baca Juga |  Abraham Kateyau: Saya Siap Jabat Sekda Jika Terpilih

Den B Hagabal melanjutkan, pekerjaan pembangunan tidak berkualitas karena kebiasaan pengerjaan proyek di akhir-akhir tahun.

“Contohnya jalan dari Petrosea tembus Jalan Hasanudin kini jalannya sudah berlubang dan rusak, ini akibatnya kalau pekerjaannya hanya mengejar keuntungan tanpa ada pengawasan dari OPD teknis. Ini kinerja OPD yang asal – asalan tanpa melihat kualitas,” ujarnya.

Den menilai para kontraktor yang mengerjakan proyek – proyek di Mimika hanya mencari keuntungan, dan tidak memberikan kesempatan kepada kontraktor lokal.

“Berbagai kekecewaan Orang Asli Papua (OAP) yang menolak Otsus dan DOB karena mereka kecewan tidak diberikan kesempatan, baik kesempatan pekerjaan proyek, ASN termasuk honorer. Jadi jangan salah orang Papua yang akhirnya bergabung dengan kelompok garis keras menentang pemerintah karena kekecewaan yang mereka rasakan. Omong kosong, kalau bilang orang Papua itu KKB dan teroris, mereka itu hanya karena kecewa,” tegas Hagabal.

Baca Juga |  Dewan Masih Tunggu Koordinasi Evaluasi APBD 2022

Den pun meminta kepada pemerintah daerah untuk tidak mengajukan materi APBD Perubahan 2022 jika realisasi anggaran induk belum terlihat.

“Jangan ajukan APBD Perubahan 2022 kalau capaian dan realisasi APBD induk belum 50 persen, bagaimana mau bahas APBD Perubahan sementara realisasi program sampai saat ini masih dibawah 50 persen,” tutupnya.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News