Timika, antarpapuanews.com – Dalam upaya mengeliminasi malaria, Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, duduk bersama dengan penyedia layanan kesehatan swasta (Klinik).
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Mimika Obet Tekege mengatakan tujuan dari pertemuan tersebut adalah melakukan evaluasi terhadap layanan malaria yang diberikan oleh klinik dalam rangka memperbaiki layanan agar lebih baik.
“Target kita tahun 2026 tingkat jumlah kasus positif malaria per 1.000 penduduk dalam satu tahun (API) itu ada di angka 1 persen. Target tersebut tidak akan terwujud kalau hanya Dinkes yang jalan,” jelasnya saat ditemui usai kegiatan Pertemuan Publik Private Mix (PPM), Sabtu (24/10).
Lanjutnya, penyedia layanan kesehatan yang hadir dalam pertemuan dengan Dinkes tersebut berasal dari Distrik Wania dan Distrik Mimika Baru. Hal tersebut menurut Obet karena Distrik Wania dan Mimika baru merupakan lokus eliminasi malaria.
“Kasus di kota kebanyakan terjadi di Wania dan Miru. Data lengkapnya saya tidak hafal, tetapi dari 100 persen kasus malaria, hampir 90 persen terjadi di dua distrik tersebut. Karena penduduknya banyak,” jelasnya.
Faktor lain yang menjadi alasan adalah pihaknya ingin melihat sejauh mana pelayanan malaria yang dilakukan oleh penyedia layanan tersebut dan koordinasi yang dilakukan pihak swasta dengan Puskesmas di wilayah tersebut.
Salah satu kesepakatan yang dihasilkan setelah pertemuan tersebut adalah dilakukannya pendataan terhadap analis yang berada di penyedia layanan swasta untuk nantinya diberikan pelatihan.
“Peningkatan kualitas sangatlah penting, maka dari itu kami bekerjasama dengan Yayasan Pengembangan Kesehatan dan Masyarakat Papua (YPKMP) Kabupaten Mimika akan ada Job training buat analis kesehatan dari klinik swasta terkait dengan analisis malaria. Tujuan lain itu untuk melihat analis itu sudah kompeten atau belum, dalam menangani malaria,” ujarnya. (Eye)