Timika, antarpapuanews.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika menggelar acara konsultasi publik penyusunan Peraturan Bupati tentang percepatan penurunan stunting dan eliminasi malaria.
Kejadian stunting pada balita masih banyak terjadi di Kabupaten Mimika sehingga dapat menghambat upaya peningkatan kesehatan masyarakat dan pembangunan kualitas sumber daya manusia. Stunting disebabkan oleh faktor yang bersifat multi dimensi dan intervensi paling menentukan pada 1.000 hari pertama kehidupan, demikian halnya dengan penyakit malaria adalah penyakit endemis tinggi di Mimika yang mengincar semua penduduk pada seluruh kelompok umur termasuk ibu hamil, bayi, dan balita.
“Kasus malaria di Mimika berkontribusi terhadap 37% angka malaria nasional. Sedangkan kasus pada bayi dan balita mencapai 8.000-10.000 anak, malaria dapat menjadi penyebab dari tingginya kasus stunting pada anak-anak Mimika, yang wajib menjadi perhatian bersama,” ucap Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Yulianus Sasarari, dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan di Hotel Grand Tembaga Jl. Yos Sudarso, Rabu (2/12).
Intervensi penurunan stunting dilakukan melalui 2 pendekatan yaitu intervensi gizi spesifik dan sensitif. Sasaran untuk intervensi gizi spesifik meliputi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak dibawah usia 6-23 bulan.
“Kita semua ingin tentunya mendorong percepatan penurunan stunting, oleh karenanya diperlukan upaya kemandirian keluarga, yaitu dilakukan melalui strategi edukasi kesehatan dan gizi terkait upaya promotif dan preventif melalui intervensi perubahan perilaku individu dan masyarakat, serta menyentuh sasaran yang paling utama yaitu keluarga,” ujarnya.
Gerakan masyarakat hidup sehat, yaitu gerakan yang dilaksanakan melalui meningkatan aktivitas fisik, peningkatan perilaku hidup sehat, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit serta peningkatkan edukasi hidup sehat.
Gerakan 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu gerakan melalui penggalangan partisipasi dan kepedulian para pemangku kepentingan secara terencana dan terkoordinasi terhadap kebutuhan gizi janin maupun bayi pada 1.000 hari pertama kehidupan.
Masyarakat memiliki kesempatan untuk berperan seluas-luasnya dalam mewujudkan peningkatan status gizi individu, keluarga, dan masyarakat.
“Sedangkan upaya menuju eliminasi malaria tahun 2026 di Kabupaten Mimika memerlukan beberapa strategi, yaitu peningkatan komitmen Pemerintah Kabupaten, Distrik, Kelurahan, dan Kampung terhadap pelaksanaan program eliminasi malaria, peningkatan ketersediaan dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pengendalian malaria, peningkatan penemuan dan pengobatan penderita serta pendampingan minum obat bagi penderita malaria, pengendalian nyamuk vektor dan faktor lingkungan yang mempengaruhi transmisi malaria, peningkatan upaya promosi kesehatan, peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan dalam eliminasi malaria, meningkatkan manajemen lembaga koordinasi pusat pengendalian malaria Kabupaten Mimika untuk mempercepat proses menuju eliminasi malaria,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan kita ketahui bersama bahwa proses menuju eliminasi malaria dilakukan secara terpadu, menyeluruh, bertahap dan berkesinambungan oleh Pemerintah Daerah tingkat Kabupaten, Distrik, dan Kampung bersama mitra kerja lainnya.
Pemerintah Daerah tentunya akan dapat memberikan penghargaan kepada masyarakat dan/atau institusi yang peduli penurunan stunting di Kabupaten Mimika. Demikian halnya dengan eliminasi malaria, Pemerintah Pusat akan memberikan sertifikasi eliminasi malaria jika pada tahun 2026 tidak terjadi lagi penularan malaria setempat di seluruh Distrik dan Kelurahan atau Kampung.
“Tetapi bagi kita yang mengabdi untuk masyarakat Kabupaten Mimika, penghargaan tertinggi adalah jika kita berhasil bebas dari pemasalahan stunting dan malaria karena hal ini merupakan investasi yang sangat mahal bagi generasi emas Papua dimasa mendatang. Generasi yang cerdas, mandiri, dan memiliki daya saing dalam pembangunan,” tutupnya. (Aniz)