HUT Mapurujaya, Sekda Pesan Orang Kamoro Harus Mencintai Sejarah, Mampu Lestarikan Budaya

Antar Papua
Peringatan hari lahir Mapurujaya ke-47 ditandai dengan pemotongan tumpang oleh Pj Sekda Mimika Petrus Yumte. (Foto:Jefri Manehat/antarpapua.com)

Timika, Antarpapua.com – Pemerintah Distrik Mimika Timur (Miktim) bersama masyarakat Miktim, peringati hari lahirnya Mapuru Puwau atau yang dikenal Mapurujaya ke-47, Sabtu (19/8/2023).

Peringatan Hari Lahir Mapurujaya dengan “terus maju berkarya untuk Mapurujaya menjadi Kota Seni Budaya” Pj Sekda Mimika Petrus Yumte yang hadir dalam kesempatan itu, mengajak seluruh masyarakat Kamoro atau yang kini berganti Mimika Wee, untuk mencintai sejarah dan mampu melestarikan budaya yang ditinggalkan leluhur.

“Jangan sampai karena adanya budaya modern membuat kita lupa budaya kita sendiri. Kita harus menghormati, mencintai sejarah dan budaya yang ditinggalkan para leluhur kita serta mampu melestarikannya. Hari ini kita tidak dapat memisahkan diri dengan orang lain, tetapi kita harus mampu berbaur dengan orang lain dengan tidak meninggalkan budaya dan karakteristik budaya kita, sebagai bentuk pelestarian terhadap budaya kita,” ungkap Pj Sekda.

Baca Juga |  Realisasi APBD 2023 Mimika Baru 10 Persen

Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat, dalam rangka memperingati hari lahirnya Mapurujaya ke-47 yakni dengan menggelar festival budaya.

Kata Sekda, ke depan festival budaya akan lebih diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Mimika.

“Pemerintah dalam rangka memperingati hari ulang tahun Kabupaten Mimika pada Bulan Oktober mendatang, telah memprogramkan pesta adat nusantara yang didalamnya termuat Festival Kamoro Kakuru dan Budaya Nusantara lain yang ada di Mimika,” ujar Sekda.

Baca Juga |  Buka Kegiatan Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP, Begini Kata Pj Sekda Mimika

Bahkan, sambungnya Pemerintah akan berupaya agar festival budaya diprogramkan menjadi event daerah, yang wajib dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk pelestarian akan budaya-budaya, yang nantinya menjadi pengetahuan bagi anak-anak generasi penerus, yang akan terus melestarikan budaya-budaya yang ada dengan menyesuaikan perkembangan modern saat ini.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News