Timika, Antarpapua.com – Akhir-akhir ini Mimika terasa panas membuat masyarakat merasa tidak aman. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Mozes Kilangin Timika mengungkapkan, hal itu terjadi karena sekarang posisi matahari lagi berada di sebelah selatan.
Forecaster BMKG Dwi Christianto menjelaskan, bahwa gerak semu matahari sekarang posisinya berada di selatan bumi, sedangkan Timika itu posisinya di selatan. Artinya wilayah selatan bumi (Timika) itu udah pasti lebih banyak menerima cahaya matahari daripada bagian utaranya, hal itu menjadi terasa panas.
“Timika panas, sebenarnya itu normal. Ini kan Bulan Januari dan di Bulan Februari juga akan panas sebenarnya,” ujar Dwi saat ditemui Antarpapua.com di ruang kerjanya, Senin (29/01/2024).
Dwi menjelaskan kenapa malam juga Timika terasa panas. Menurutnya, salah satu pembentuk cuaca adalah pengaruh lokal yang kuat. Seperti di Timika ada pegunungan ditambah kondisi angin baratan yang sedang terjadi. Angin baratan biasanya mengandung uap air.
Kalau misalnya masuk ke arah khatulistiwa itu pembentukan awannya cenderung lebih banyak. Kalau dia (awan) menabrak gunung, otomatis dia akan naik ke atas atau yang disebut dengan awan konvektif. Jadi, pembentukan awan yang disebabkan oleh pegunungan, biasanya awannya itu mengandung petir.
“Malam panas, itu juga karena awan konvektif artinya terjadi proses penguapan. Jadi, kalau matahari menyinari permukaan, ya, itu kan memanaskan wilayah permukaan bumi. Biasanya di malam hari itu dia mengeluarkan uap panas. Kalau ada hujan dia akan lebih normal lagi,” terangnya.
Ditanya mengenai suhu, Dwi mengatakan bahwa saat ini suhu di daratan Timika berkisar 32° sampai 33° Celsius. Dan Suhu laut 26° sampai 32° Celcius.