Budaya  

Jadi Satu-satunya Perwakilan Papua Tengah, Tifa 2023 Diharapkan Terus Berbenah

Antar Papua
Potret pelaksanaan Timika Inside Festival of Art (TIFA) 2023. (Foto: Wahyu/APN).

Timika, APN – Timika Inside Festival of Art (TIFA) diharapkan dapat dikemas dengan lebih sempurna, pada tahun-tahun berikutnya karena dinilai masih terdapat sedikit kekurangan. Pasalnya, event ini menjadi satu-satunya event yang mewakili Provinsi Papua Tengah, dari Kabupaten Mimika yang dilirik oleh Kharisma Event Nusantara (KEN) di kancah nasional.

Dengan begitu, tentunya hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Mimika, di mana TIFA mampu berevolusi hingga dilirik oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam KEN.

Person in charge (PIC) Event Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua, Kemenparekraft, Diana Indriati menilai, pada prinsipnya dengan adanya TIFA menjadi pendorong bagi perwakilan event di Papua Tengah di KEN, sehingga diharapkan dapat dikemas dengan lebih baik lagi dan dapat menjadi usulan untuk Provinsi Papua Tengah.
Kata Diana, sejak tahun lalu Kemenparekraf sudah mendukung event TIFA ini.

“Harapannya ke depan ya pastinya TIFA yang sudah tiga kali ini bisa memperbaiki diri dalam mengemas lebih baik lagi dan berkualitas, karena event-event yang masuk dalam KEN itu yang pasti event yang kualitasnya sudah baik gitu loh, dan sudah ada komitmen pemerintah walaupun penyelenggaranya komunitas. Jadi karena didorong oleh Pemda tentunya dan komunitas sebagai motor penggerak kegiatan ini supaya bisa berjalan,” terang Diana kepada APN saat ditemui di pelataran Graha Eme Neme Yauware, Jum’at (26/5/2023).

Baca Juga |  Ke Arena Tifa 2023, Jangan Lupa Mampir di Lapak-lapak Bazar ini

Diana menjelaskan, untuk tembus ke dalam KEN tentu ada tahapan kurasi secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten, provinsi hingga secara nasional.

Kata dia, di Kemenparekraf sendiri nantinya akan ada sebanyak 8 kurator yang akan mengurasi suatu event tingkat festival. Tentunya, hal-hal yang menjadi poin utama adalah, hal-hal yang dapat memberikan feedback kepada masyarakat lokal.

Diana berpesan, bagi seluruh jajaran penyelenggara khususnya Sanggar Seni Amura Wapuri sebagai founder Timika Inside Festival, dapat terus berbenah dan tidak anti kritik terhadap segala bentuk kritikan demi pelaksanaan TIFA yang lebih baik, di tahun-tahun yang akan datang.

“Pastinya mengevaluasi diri penyelenggaraan event dari tahun ke tahun. Jadi bukan hanya senang dengan yang sekarang tapi harus berkembang lebih baik lagi,” pesan Diana.

Menindaklanjutinya, Founder Sanggar Seni Amuta Wapuri Art Galery, Alfo Smith yang juga sebagai otak di balik event TIFA mengatakan, dengan terselenggaranya kegiatan ini menjadi suatu kunci kesuksesan seluruh pihak, yang sudah mengorbankan seluruh tenaga dan juga pikiran.

Baca Juga |  Tanggapan Budayawan Papua Tentang Timika Inside Festival of Art

Lanjut Alfo, seperti diketahui event TIFA 2023 dinilai sangat istimewa dibanding tahun sebelumnya, karena sangat antusias diikuti oleh banyak peserta dan juga para sponsor yang menjadi partner atas kegiatan ini.

Ia berharap, TIFA 2023 dapat menjadi transformasi untuk pelaksanaan TIFA di tahun berikutnya.

“Tentu kita akan melakukan upaya-upaya yang menjadi proses atau teknis, sesuai dengan anjuran Kemenparekraf yang saat ini kita sedang mulai pendekatan dengan dinas terkait, dinas provinsi dan tentunya pusat,” ujar Alfo.

Kata Alfo, pihaknya berkomitmen untuk tetap mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah Kabupaten Mimika, menuju TIFA di tahun-tahun yang akan datang dan tentunya mendapat satu kursi sebagai perwakilan Provinsi Papua Tengah dalam Kharisma Event Nusantara.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News