Timika, Antarpapua.com- Dinas Peternakan dan Kesehatan (Disnakkeswan) Kabupaten Mimika mengadakan pertemuan dengan Kepala Disperindag bersama para peternak dan pedagang babi, Selasa (10/12/2024) di ruang rapat kantor Disnakkeswan Jalan poros Sp 2.
Menyambut Natal dan Tahun baru, biasanya harga daging babi melonjak. Hal ini diantisipasi oleh Disnakkeswan dengan melakukan pertemuan bersama para pedagang dan peternak babi demi menyatukan harga daging babi agar harganya bisa sama.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan (Disnakkeswan), drh. Sabelina Fitriyani mengatakan dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa harga daging babi akan dijual di harga 100 ribu per setengah kg dan 200 ribu per satu kg.
Populasi babi di Timika, kata Sabelina, meningkat diatas angka 3000 ekor.
” Kami akan berupaya semaksimal mungkin agar di tahun 2025 nanti populasi anak babi bisa mencapai 5000 ekor,” ucapnya kepada Antarpapua.com
Ia juga berharap agar harga yang telah disepakati bisa bertahan hingga tahun baru nanti. Mengingat inflasi yang semakin meningkat akibat dari harga babi yang sangat tinggi.
” Mudah-mudahan harga ini bisa berangsur normal hingga tahun 2025 mendatang guna mencukupi kebutuhan masyarakat,” harapnya.
Menurutnya, kerjasama antara berbagai stakeholder terkait sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi jangan sampai wabah ASF kembali terulang seperti beberapa waktu yang lalu.
” Saat ini wabah ASF tengah menyerang babi di Nabire, kewaspadaan dan lalu lintas barang dan manusia yang keluar masuk harus tetap dijaga dan diwaspadai.”
Sementara Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Frans Kambu mengatakan pemerintah terus berupaya menekan laju inflasi dengan berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait.
” Masyarakat tidak perlu khawatir akan penyediaan stok daging menjelang Nataru karena pemerintah akan terus gencar memperhatikan dan menyeimbangkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat itu sendiri,” pungkas Frans. (Lyddia Bahy).