Timika, antarpapuanews.com – Kepala Puskesmas Timika, dr. Moses Untung mengatakan, kasus malaria di bulan Juli dan Agustus berjumlah 700 kasus, artinya kasus malaria di Puskesmas Timika masih stabil.
“Dengan kondisi kasus malaria masih tetap stabil, sehingga pihak Puskesmas dengan Dinas Kesehatan dan Unicef lagi memaksimalkan program pembagian kelambu masal. Ini adalah salah satu cara kita untuk mencegah kejadian malaria, yang diharapkan kasus malaria bisa ditekan dalam dua atau tiga bulan mendatang,” kata dr. Moses, ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (12/10).
Lebih lanjut dr. Moses menjelaskan, belum ada perubahan signifikan terhadap kasus malaria di wilayah kerja Puskesmas Timika. Rata-rata kasus malaria setiap bulannya berkisar 300-350 kasus. Menurutnya, belum ada dampak signifikan dari upaya-upaya semua pemangku kepentingan untuk menekan kasus malaria.
“Artinya, perubahan yang kita lakukan belum memberikan dampak yang bermakna dan kedepannya kita perlu lebih memaksimalkan upaya dari puskesmas,” ungkapnya.
dr. Moses menjelaskan, penyakit malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk. Untuk menghindari sakit malaria, setiap orang harus menjaga lingkungannya agar tetap bersih sehingga tidak terjadi sarang nyamuk.
“Apalagi di musim sekarang dengan curah hujan dan panas yang tidak menentu, itu artinya bahwa iklim yang sangat mempermudah untuk perkembangan nyamuk,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan untuk mencegah gigitan nyamuk malaria pada sore-pagi hari, warga diminta menggunakan baju lengan panjang, dan memakai kelambu saat beristirahat pada malam hari.
dr. Moses berharap agar semua pihak ambil bagian dalam mencegah malaria dengan tetap menjaga lingkungan agar selalu bersih, dan yang tidak kalah penting lainnya adalah minum obat malaria sampai tuntas. (Aniz)