Kepala Distrik Agimuga; Sejak Tahun 70-an Kopi Sudah Ada di Agimuga

Antar Papua
Dua jenis produk kopi Robusta dari Mimika yang sudah dikemas. (Foto: Wahyu/antarpapua.com).
Advertisements
Advertisements
Advertisements
Advertisements

Timika, Antarpapua.com – Kepala Distrik Agimuga, Paulus Kilangin menceritakan secara singkat perkebunan kopi jenis robusta di Distrik Agimuga, yang sudah berlangsung sejak zaman penjajahan Belanda.

Hal itu dipaparkan Paulus dalam kajian pengembangan kopi Robusta di Mimika bersama Bappeda Kabupaten Mimika dan Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (Distanbun) di ruang rapat Bappeda Kabupaten Mimika, Selasa (12/09/2023).

Singkatnya, Paulus mengatakan, sejak tahun 1970-an kopi sudah ditanam oleh Bangsa Belanda yang datang di Agimuga. Agimuga sendiri merupakan salahsatu dari beberapa wilayah di Kabupaten Mimika yang memiliki perkebunan kopi.

Bahkan, dapat dikatakan, perkebunan kopi di Agimuga ini menjadi salahsatu produsen kopi yang memiliki pangsa pasar hingga ke Jayapura, Kokonao dan Fak-Fak pada waktu itu.

Namun, seiring berjalannya waktu, perkebunan kopi ini tidak dijalankan oleh masyarakat setempat.

Baca Juga |  Dengan Otsus, Dinas Ketahanan Pangan Akan Dorong Bantuan Ke Dua Distrik

“Dulu sampai dengan sekarang, tahun 80-an , tahun 90-an itu sudah berhenti,” ungkap Paulus.

Paulus melanjutkan, pasca terhenti, perkebunan kopi di Distrik Agimuga ini kembali ditanami pohon-pohon kopi berkat kedatangan Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Mimika beberapa tahun lalu.

Kedatangan Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Holtikultura selanjutnya, memberikan kelompok-kelompok tani untuk mengelola perkebunan kopi yang ada di kawasan itu.

Kini, beberapa lahan di Distrik Agimuga sudah difungsikan untuk penanaman pohon kopi. Serta mengalami perkembangan yang cukup baik. Bahkan, kopi dari kebun kopi di Agimuga ini beberapa kali sudah dipanen dan didistribusikan ke kota.

“Sekarang ada satu koperasi yang sudah ada untuk mengumpulkan petani-petani kopi itu. Hanya saja selanjutnya barangkali ada perhatian untuk kelompok-kelompok ini, kalau lepas perhatian mungkin mereka tidak akan berkembang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Mimika, Alice Irene Wanma menyebutkan, luas perkebunan kopi di Kabupaten Mimika secara keseluruhan saat ini untuk jenis robusta adalah 315 hektar, sedangkan arabika seluas 158 hektar dari total luas wilayah kabupaten 21.693,51 km².

Alice sendiri mengatakan, dalam dua tahun terakhir jumlah petani-petani kopi khusus Orang Asli Papua (OAP) semakin banyak, baik petani kopi Robusta maupun Arabika.

Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Holtikultura sendiri dengan meningkatnya jumlah petani kopi ini, mulai ambil langkah dengan mengusung program-program guna mengakomodir kebutuhan para petani, serta memberikan pendampingan terhadap para petani.

Baca Juga |  Sekda Mimika Sidak ke Tiga Distrik Wilayah Timur Mimika

“Sudah kami masukkan dalam perencanaan, di program, di kegiatan maupun di sub kegiatan. Jadi ada peremajaan, ada yang budidaya, tanam lagi,” ungkap Alice kepada wartawan.

Kata Alice, ini juga merupakan salahsatu upaya pemerintah dalam melihat posisi kopi, yang kini sudah menjadi gaya hidup semua kalangan. Dengan demikian, upaya budidaya kopi di Timika terus dilakukan.

Kemudian, untuk kebun-kebun kopi pada beberapa distrik yang ada di dalam kota Kabupaten Mimika, Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Holtikultura akan bekerja sama dengan OPD terkait, untuk membantu para petani dalam mengembangkan perkebunan kopi yang dikelola agar menghasilkan kopi-kopi berkualitas.

Jumlah petani kopi di seluruh wilayah Kabupaten Mimika saat ini kata Alice, berjumlah 446 petani kopi. Sedangkan jumlah kelompok-kelompok tani berdasarkan data dari kementerian kata Alice sebanyak 396 kelompok untuk holtikultura, tanaman pangan dan perkebunan.

Alice mengatakan, Distrik Jita dan Distrik Agimuga saat ini menjadi dua wilayah, yang paling berpotensi untuk budidaya kopi (perkebunan kopi).

Lanjutnya, tim ahli dari Fakultas Pertanian Universitas Papua Manokwari (UNIPA) sudah mengambil sampel pada 7 distrik, dari 18 distrik yang ada di Mimika untuk kajian pengembangan kopi Robusta di Mimika. Di antaranya, Distrik Iwaka, Agimuga, Mimika Baru, Jita, Kuala Kencana, Kwamki Narama dan Wania.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News