Ketua Fraksi Golkar DPRD Nilai Keputusan Perpanjangan New Normal Sudah Tepat

Antar Papua
Advertisements
Advertisements
Advertisements
Advertisements
Ketua Fraksi Golkar DPRD Mimika Mariunus Tandiseno (foto: Mercy/antarpapuanews.com)

Timika, antarpapuanews.com – Ketua Fraksi Golongan Karya, DPRD Mimika Mariunus Tandiseno menilai kesepakatan bersama Pemerintah dan Forkopimda terkait meningkatnya pandemi covid-19 di Mimika sangat tepat, sebab tetap mempertimbangan faktor ekonomi masyarakat.

Baca Juga |  Dua Karyawan Bank di Sikka Positif Covid

“Kalau masalah new normal yang diterapkan lagi itu memang perlu sosialisasi ke masyarakat dulu,” kata Mariunus saat ditemui diruang Fraksi Golkar, Kamis (24/9).

Menurutnya, semua kembali kepada kesadaran masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan tidak harus mengorbankan perekonomian di Mimika.

“Saya rasa masalah ini kita masyarakat juga sadari bahwa menjaga kesehatan itu sangat penting apalagi covid di Timika ini semakin meningkat. Tetapi masalah covid-19 ini tidak harus juga kita menutup semua karena kalau kita melakukan pembatasan penuh artinya perekonomian ini akan macet,” terangnya.

Untuk itu, sebagai representasi dari masyarakat tentunya ia menghimbau kepada seluruh masyarakat Mimika untuk tetap mematuhi protokol kesehatan agar perekonomian di Timika tidak seperti beberapa bulan yang lalu saat diberlakukan PSDD.

Baca Juga |  Empat Puskesmas di Kota Maumere Jadi Tempat Penyimpanan Vaksin Sinovac

“Jadi sekarang itu bagaimana kita hidup berdampingan dengan covid, karena kalau tidak perekonomian ini semakin amburadul untuk itu semua kembali lagi dari kita bagaimana menerapkan protokol kesehatan, kalau tidak bisa-bisa semakin parah,” ungkapnya.

Untuk itu Fraksi Golkar mendukung penuh upaya pemerintah dalam memutus rantai penyebaran covid-19 di Mimika, dengan tidak mengorbankan hal-hal lain yang menjadi hajat hidup orang banyak.

“Jadi langkah yang ditempuh pemerintah ini saya rasa sudah tepat bukan berarti pembatasan itu akses penerbangan ditutup dan sebagainya karena akan mempengaruhi perekonomian di Timika,” tuturnya. (mrc)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News