Masih Banyak Lapak Kosong di Blok A1 dan A2 Pasar Sentral Timika

Antar Papua
Blok A1 dan A2 Pasar Sentral Timika. (Foto: Itha/Antarpapua.com)

Timika, Antarpapua.com – Salah satu rencana Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah adalah mengisi dan memfungsikan lapak-lapak jualan di Blok A1 dan A2 Pasar Sentral.

Terpantau, Blok A1 dan A2 sudah lama tak kunjung ditempati pedagang maupun penjual. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Disperindag, Petrus Pali Ambaa.

Sebelumnya Disperindag menegaskan akan memberikan waktu kepada para pedagang, untuk menempati lapak jualan di Blok A1 dan A2 sampai tanggal 01 Januari 2024.

“Sudah kita tegaskan. Tapi, nyatanya sampai sekarang masih banyak yang kosong,” ujar Petrus, saat ditemui Antarpapua di ruang kerja, Kantor Disperindag, Jalan Poros, SP 2-SP 5, Timika Papua, Selasa (06/02/2024).

Petrus juga mengatakan, sejauh ini sudah banyak lapak yang diambil alih oleh Disperindag. Ditanya berapa, Petrus mengatakan, pihak Disperindag sementara ini masih riset, dan pengambilan alih masih akan terus berlanjut mengingat banyaknya lapak yang masih kosong.

Baca Juga |  Pengaspalan Parkiran Sentra Kuliner Pasar Sentral Timika Terkendala Cuaca

Lapak yang diambil alih akan diberikan kepada para pedagang lain yang betul-betul mau berjualan. Bahkan, akan menampung para penjahit yang mau menempati blok tersebut.

“Kita, kan, sudah beberapa kali juga dari pemimpin sebelumnya maupun sekarang, sudah beberapa kali mengedarkan surat untuk segera mengisi dan memfungsikan lapak tersebut,” terang Petrus.

Tahun ini, kata Petrus, Disperindag tidak berpatokan lagi pada ketentuan sebelumnya, yang menganggap bahwa suatu lapak ini akan ditempati siapa. Sekarang, Disperindag lebih fokus untuk memfungsikan lapak itu bagi siapa saja yang mau berdagang.

Baca Juga |  Mulai Diburu Warga, Segini Harga Ketupat di Pasar Sentral Timika

“Ini aset negara, kalau tidak difungsikan, kan sayang,” kata Petrus.

Petrus juga mengeluhkan para pedagang yang masih tidak mau menempati lapak karena alasan sepi. Menurutnya, kalau misalnya semua pedagang kompak menempati lapak di Blok A1 dan A2 pasti akan ramai. Si pembeli pasti akan berdatangan, apabila di blok itu ada pedagang yang menjual apa yang dibutuhkan.

“Bagaimana tidak sepi, kalau misalnya ada sepuluh lapak tersedia dan yang berisi cuma satu, tidak mungkin si pembeli mau datang ke sana hanya untuk belanja ke yang satu itu,” pungkasnya.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News