Timika, antarpapuanews.com – Kepala Kampung Nawaripi Norbertus Ditubun melihat pembagian kelambu oleh puskesmas dinilai tidak maksimal, untuk itu perlu melibatkan pemerintahan kampung.
“Jadi tentang pembagian kelambu di Nawaripi yang dilakukan oleh Puskesmas Wania ini menurut saya tidak efektif,” kata Nurman sapaan kepala kampung Nawaripi, Rabu (7/10).
Sebab, pembagian tersebut bertujuan untuk mencegah malaria sehingga kelambu-kelambu tersebut sudah harus dibagikan kepada masyarakat, namun yang terlihat, dalam seminggu hanya dua RT dibagi, sedangkan 16 RT lainnya belum dibagi. Tentunya waktu yang dibutuhkan untuk membagi kelambu tersebut bisa sampai 2 bulan, ujarnya.
“Berarti 18 RT ini butuhkan 9 minggu atau 2 bulan lebih,” terangnya.
Berbeda halnya apabila kelambu-kelambu tersebut diberikan kepada kampung untuk dibagikan kepada masyarakat.
Untuk pembagian, petugas puskesmas akan menyesuaikan dengan waktu kerja, tetapi aparatur kampung bisa memastikan pembagian untuk semua RT dalam waktu 2 sampai 3 hari saja. Karena malam haripun kelambu tersebut bisa dibagikan.
“Kalau bisa kelambu itu diberikan untuk kampung dan selanjutnya di bagikan kepada masyarakat, kalau Puskesmas yang bagi hanya di jam kerja, beruntung kalau ada orang di rumah, kalau tidak pasti mereka tidak dapat,” ungkapnya. (Mrc)