Perdana Pilot Project Tol Laut, Bongkar Muat di Mimika

Antar Papua
Advertisements
Advertisements
Advertisements
Advertisements

Timika, APN – Mimika menjadi Kabupaten pertama di Indonesia yang mencicipi program Pilot Project konektivitas tol laut dalam multimoda transportasi dan distribusi logistik.

Hal tersebut ditandai dengan pelaksanaan penerimaan kontainer tol laut di pelabuhan Poumako, Rabu (23/12) dini hari.

Pengusaha beserta tim Kementerian Perhubungan berfoto bersama

Staf Khusus Kementerian Perhubungan Mayjen TNI (Mar) Buyung Lalana, SE. mengatakan setelah kontainer diterima di Poumako selanjutnya akan dibawa ke Bandara Mozes kilangin, untuk nantinya didistribusikan ke daerah pegunungan. Kontainer yang akan didistribusikan tersebut kata Buyung berisi logistik (sembako) untuk Natal dan Tahun baru. “Jadi maksud dari multimoda adalah logistik ini akan didistribusikan melalui tol laut, dilanjutkan dengan darat, dan udara. Seluruh proses tersebut disubsidi oleh Pemerintah,” ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatan.

Buyung menjelaskan program pilot project konektivitas tol laut dalam multimoda transportasi ini merupakan kerjasama dari beberapa Kementerian terkait. Sehingga diharapkan menghilangkan disparitas harga bahan pokok, dari wilayah asal (Surabaya) ke daerah pegunungan (3TP). “Dengan adanya program ini Pemerintah ingin agar logistik lancar tersalurkan, selain itu juga untuk menekan disparitas harga, artinya harga barang dari wilayah asal sama hingga daerah pegunungan,” jelasnya.

Buyung melanjutkan dengan adanya program tersebut Pemerintah berharap adanya muatan kembali dari daerah pegunungan. Sehingga selain mendapatkan manfaat, hasil olahan ataupun produk lokal, serta hasil bumi dari daerah tersebut dapat dipasarkan ke daerah luar, yang juga disubsidi oleh Pemerintah. “Pemerintah berharap capaian (program tol laut dan angkutan multimoda) ini tidak hanya sekali, tetapi berkelanjutan dan konsisten,” paparnya.

Ditanya terkait tentang muatan kembali, Buyung mengungkapkan terdapat beberapa komoditi yang telah diangkut yakni beras, gambir, kopra, dan ikan. Selain bahan tersebut adapun besi tua yang juga dimuat ke daerah tujuan (Surabaya). Buyung pun mengimbau kepada para pemilik barang (pengusaha) dapat mengawasi dengan seksama harga di pasaran, sehingga harga dapat benar-benar terkendali. Selain kepada pengusaha Ia juga mengimbau kepada seluruh pihak terkait dalam sektor perdagangan untuk bisa saling bekerjasama dan bersinergi. “Tujuan dari kerjasama dan sinergi itu agar tidak ada kesan monopoli,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu pengusaha yang memanfaatkan adanya program tol laut dan angkutan multimoda tersebut mengaku sangat terbantu, karena adanya subsidi Pemerintah yang diberikan untuk muatan kembali.

“Saya kebetulan mengirimkan produk laut untuk dibawa ke Surabaya. Program ini sangat bermanfaat tidak hanya bagi pengusaha lokal, tetapi juga ekonomi daerah,” ujar Direktur PT Bartuh Langgeng Abadi, Sulaksono saat ditemui di kesempatan yang sama. (Aji-cr01)