Timika, antapapuanews.com – Meski diterpa pandemic covid-19, Puskesmas Mapurujaya, Distrik Mimika Timur tetap menjalan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Salah satu dokter yang bertugas di Puskesmas Mapurujaya, dokter Vinny, ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (15/9) mengatakan, kesehatan ibu dan anak warga di wilayah Puskesmas Mapurujaya tetap dijaga mulai dari kehamilan.
“Ibu yang sedang hamil harus kontrol ke puskesmas, untuk melihat perkembangan janin dan perkembang ibu, agar tidak terjadi kematian ibu dan bayi saat melahirkan,” kata dr Vinny.
Selain itu control ke puskesmas juga kata dr Vinny bertujuan untuk mengatisipasi jika ada kelaian pada janin maka dapat segera diantisipasi dengan dirujuk ke Rumah Sakit atau berkonsultasi dengan dokter spesialis.
“Untuk pasien – pasien yang biasa, kita tetap kontrol, pantau berat badan janin dalam kandungannya, entah cukup atau kurang. Setelah itu agar melahirkan ditempat yang ada fasilitas kesehatan yang ada tenaga medis atau para medis, sehingga keamanan dalam persalinan itu terjaga,” ucapnya.
Selanjutnya setelah melahirkan, petugas puskesmas Mapurujaya juga tetap memantau berat badan bayi. Para ibu diberikan edukasi terkait pentingnya asi secara ekslusif yang bermanfaat bagi perkembangan otak bayi.
Setelah bayi memasuki usia lebih dari 6 bulan, petugas juga memantau terkait pemberian makanan pendamping asi. Selain itu kata dr Vinny, kesehatan ibu juga tetap dipantau. Tumbuh kembang bayi dipantau dengan kartu menuju sehat (KMS).
“Maka dari itu posyandu diadakan terus setiap bulan, supaya kita tetap pantau terus menerus, dan kita anjurkan juga untuk pasien agar setiap bulan hadir posyandu supaya kita tetap pantau, apakah ada perkembangan atau tidak. Kita terus memberikan edukasi tentang gizi, makanan pendamping asi dan lain-lain,” jelasnya.
dr Vinny mengakui beberapa bulan lalu, ibu-ibu baik yang sedang mengandung dan ibu yang sedang menyusui enggan ke posyandu lantaran takut. Puskesmas Mapurujaya akhirnya mengutus petugasnya untuk turun langsung ke rumah-rumah warga untuk memeriksa kesehatan ibu dan anak.
Namun kata dr Vinny berkat sosialisasi terkait covid-19 kepada warga, ibu menyusui dan sementara mengandung akhirnya memberanikan diri untuk berkunjung ke posyandu.(Aniz)