Mimika  

Salat Ied 1443 H, Ratusan Umat Muslim Penuhi Masjid Agung Babussalam

Antar Papua
Suasana Salat Idul Fitri 1443 Hijriyah di Masjid Agung Babussalam Mimika, Senin (2/5/2022). (Foto: Aji/APN)
Advertisements
Advertisements
Advertisements
Advertisements

Timika, APN – Ratusan jamaah umat muslim memenuhi Masjid Agung Babussalam untuk melaksanakan Salat Ied, Senin (2/5/2022).

Meskipun diguyur hujan, umat muslim terlihat sangat antusias untuk memenuhi masjid, untuk melaksanakan salat yang dilaksanakan satu tahun sekali usai berpuasa selama 30 hari tersebut.

Baca Juga |  Salat Idul Fitri 1445 H di Mimika Dipusatkan di Pelataran Graha Eme Neme Yuaware

Salat Ied dipimpin Imam Muhammad Sahil Amin Shultoni dan khatib DR. Anshar Taufiq.

Dalam sambutannya, Ketua DKM Masjid Agung Babussalam, H. Asri Anjang mengatakan terima kasih kepada jamaah yang telah menyedekahkan sedikit hartanya untuk menunaikan zakat.

Selain itu Asri juga mengatakan rencananya Masjid Babussalam akan direnovasi mengingat jamaah yang semakin membludak.

“Insyaallah, kami (pengurus Masjid Babussalam) akan melakukan renovasi masjid, karena masjid sudah tidak mampu lagi menampung jamaah. Bahkan pada saat Jum’at, masjid sangat penuh sesak,” ujarnya.

Sementara itu khatib salat id DR. Ansar Taufiq mengatakan banyak umat muslim yang menangis saat Ramadan pergi, salah satunya adalah mereka yang mungkin telah ditinggalkan oleh orang tuanya.

“Adakah jemaah disini (masjid) yang lupa akan orang tuanya? Pastinya tidak akan pernah lupa, bahkan Allah memerintah kita sebagai anak diwajibkan berbakti kepada orang tua,” ungkapnya.

Ansar melanjutkan, pada perayaan Idul Fitri ini banyak pula orang tua yang menunggu di depan pintu rumah menunggu anak yang mungkin merantau untuk pulang dan merayakan Idul Fitri bersama.

Baca Juga |  Salat Idul Fitri 1445 H di Mimika Dipusatkan di Pelataran Graha Eme Neme Yuaware

“Dalam keadaan sakit ayah pun tidak mengeluh dalam bekerja, begitu juga ibu yang tidak lelah merawat kita agar menjadi anak yang bisa dibanggakan,” ucapnya.

Anshar juga menceritakan pada zaman Rasulallah Muhammad SAW meminta sahabat agar didoakan seorang pemuda miskin bernama Uwais al-Qarni.

“Pemuda itu miskin tidak memiliki harta, tetapi dia merawat ibunya selama puluhan tahun yang sakit, setiap permintaan ibunya diturutinya, dan salah satu yang paling berat adalah mengendong ibunya yang lumpuh melaksanakan haji,” katanya.

Anshar pun mengajak semua jamaah yang hadir untuk mengabdi dan mencontoh kasih sayang Uwais al-Qarni kepada orang tua nya.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News