Timika, APN – Mama-mama Papua meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk meniadakan portal otomatis yang baru saja dipasang di Pasar Sentral. Sebab mereka menilai adanya portal malah menyebabkan berkurangnya pengunjung di Pasar Sentral. Penyampaian itu dilakukan dengan cara demo di depan gerbang area pasar sentral, Kamis (11/2).
Selain berkurangnya pengujung, menurut Mama-mama Papua, harga ojek menuju pasar pun semakin melambung, meskipun ojek hanya membayar sekali.
Sehingga pedagang menilai portal otomatis yang baru saja dipasang beberapa waktu lalu, dinilai tidak memberikan dampak postitif.
Menurut seorang pedagang Mama-mama Papua, Amelda Wetipo, portal otomatis boleh saja diberlakukan, tetapi seluruh pasar harus dipusatkan di Pasar Sentral. Karena jika tidak, menurutnya pembeli akan lebih memilih untuk berbelanja di pasar lain yang aktif karena jika di pasar sentral harus membayar biaya portal otomatis.
Kita lihat sekarang pasar lain diluar pasar sentral masih aktif, termasuk pedagang-pedagang sayur masih banyak yang dijual sepanjang jalan, adanya portal ini pembeli lebih banyak beli diluar pasar sentral,” ungkapnya.
Amelda mengeluh hasil omzet hasil berjualan Mama-mama Papua mengalami penurunan drastis, dibandingkan sebelum adanya pemasangan portal otomatis.
Menanggapi keluhan tersebut Kepala Pasar Sentral, Charlex Lius Pakage mengatakan bahwa hasil koordinasi dengan Kepala Disperindag, Portal otomatis pasar sentral untuk sementara waktu akan dinonaktifkan, hingga waktu yang tidak ditentukan, sembari menunggu hasil evaluasi, langkah apa yang akan dilakukan kedepannya.
Jadi mulai saat ini keluar masuk di pasar sentral Timika untuk sementara pajak parkir tidak diberlakukan,” tegasnya.
Charlex juga mengakui, semenjak adanya portal ditambah dengan adanya pandemi covid-19 pembeli atau pengunjung di pasar sentral menurun. Penurunan pun menurut Charlex, tidak hanya dikeluhkan pedagang Papua, tetapi juga dikeluhkan pedagang non Papua. (Aji-cr01)