Paniai & Intan jaya, Antarpapua.com – Dalam upaya memperkuat pendekatan humanis serta membangun hubungan emosional yang erat dengan masyarakat, Satgas Operasi Damai Cartenz kembali menggelar aksi sosial di dua wilayah Papua Tengah, yakni Kabupaten Paniai dan Kabupaten Intan Jaya, pada Minggu (13/7/2025).
Di Poskotis Brimob Sektor Paniai, kegiatan dipimpin oleh Bripda Rizki Zulyansyah dan Bharada Yudi Setiadi. Personel Satgas berinteraksi langsung dengan anak-anak di sekitar pos melalui berbagai aktivitas, mulai dari bermain bersama, berbagi makanan ringan, hingga menciptakan ruang aman dan menyenangkan bagi anak-anak untuk berekspresi. Suasana hangat dan tawa lepas anak-anak menciptakan pemandangan yang menggambarkan eratnya kedekatan antara aparat dan masyarakat.
“Anak-anak ini adalah masa depan Papua. Melihat mereka tersenyum dan merasa aman bersama aparat adalah kebahagiaan tersendiri bagi kami,” ujar Bripda Rizki.
Sementara itu, di Kabupaten Intan Jaya, aksi kemanusiaan juga dilakukan dengan menyasar masyarakat yang sedang mengalami duka. Dipimpin oleh Bripka Sudomo, personel Satgas menyerahkan bantuan bahan makanan (bama) sebagai bentuk empati, sekaligus kehadiran negara di tengah masyarakat yang tengah menghadapi situasi sosial yang rentan.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., yang didampingi Wakil Kepala Operasi, Kombes Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., menegaskan bahwa pendekatan humanis adalah bagian integral dari strategi Satgas Damai Cartenz dalam menciptakan rasa aman yang menyentuh hati.
“Kami tidak hanya hadir untuk pengamanan, tetapi juga untuk menciptakan kedekatan emosional dengan masyarakat. Rasa aman yang kami bangun bukan hanya dari patroli, tapi juga dari kehadiran yang tulus dan membangun harapan,” ungkap Brigjen Faizal.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., menambahkan bahwa kegiatan sosial menjadi sarana efektif dalam membangun komunikasi yang sehat antara aparat keamanan dan warga.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa aparat adalah bagian dari masyarakat. Tidak ada sekat, tidak ada jarak. Kami hadir bersama mereka — dalam suka maupun duka,” tegasnya.
Aksi sosial yang dilaksanakan oleh Satgas Damai Cartenz membuktikan bahwa membangun perdamaian di Papua tidak hanya membutuhkan pendekatan keamanan, tetapi juga sentuhan kemanusiaan. Senyum anak-anak, pelukan hangat, dan uluran tangan bagi yang sedang berduka menjadi pondasi kuat bagi lahirnya rasa saling percaya antara aparat dan masyarakat. (Redaksi)