Terungkap! Ini Fakta Terbaru Mobil Sedan Yang Terbakar di Jalan Hasanuddin, Timika

Antar Papua
Mobil penyedot bensin yang terbakar di Jalan Hassanudin. (Foto: Wahyu/antarpapua.com).
Advertisements
Advertisements
Advertisements
Advertisements

Timika, Antarpapua.com – Fakta terbaru mobil sedan berwarna hitam yang kini sudah menjadi rongsokan, yang sebelumnya terbakar di Jalan Hasanuddin kini terungkap.

Berdasarkan data yang dikumpulkan media ini, Jum’at (11/8/2023) menyatakan, mobil sedan itu rupanya sebagai penyedot bensin di SPBU, yang sudah ditandai oleh pengawas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika.

Baca Juga |  Oktan dan Lingkungan Jadi Alasan, Premium Dialihkan ke Pertalite

Pengawas dari Disperindag, Alberta Beanal yang merupakan pengawas di SPBU Hasanuddin mengatakan, mobil itu kerap melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis pertalite di SPBU bensin selama BBM bersubsidi itu masih ada.

Alberta mengatakan, biasanya apabila stok pertalite di pom bensin sudah habis, mobil itu juga tidak lagi melakukan pengisian lagi.

“Itu memang kita dari dinas memang sudah tandai mobil itu dan sudah diblokir barcode-nya,” kata Alberta.

“Barcode-nya sudah diblokir tapi anak-anak di operator masih layani, akhirnya kemarin terbakar karena mobil itu memang kita sudah tandai untuk dilarang mengisi lagi, tapi operator masih layani dan kemarin memang terbakar,” sambungnya.

Kata Alberta, mobil naas itu sebelumnya tengah dalam pengawasan, namun yang disesalkan masih tetap dilayani.

Baca Juga |  Disperindag Jangan Fokus Gelar Pasar Murah Hanya di Kota

Terkait barcode mobil itu sendiri, sudah diblokir baik dari pihak Disperindag maupun dari pihak Pertamina sejak bulan lalu.

Sementara itu, Alberta menceritakan, jauh sebelum adanya barcode untuk pengisian BBM bersubsidi, kendaraan nakal yang datang dengan tangki-tangki modifikasi cukup banyak. Baik kendaraan roda empat maupun roda dua. Namun, setelah munculnya barcode mulai berkurang.

Dalam sehari misalnya, pengawas menemukan dua sampai tiga kendaraan penyedot BBM subsidi di pom bensin.

“Saya sudah ketahuan juga tempat yang mereka nampung apa semua dan data saya sudah ada lengkap,” kata Alberta.

Buntut kasus ini, Alberta bilang akan diperketat lagi pengawasan di pom bensin.

Alberta mengatakan, untuk memperketat pengawasan butuh intervensi dan kerja sama berbagai pihak, sehingga BBM bersubsidi dapat benar-benar tersalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News