Wabup Rettob: Sarjana Teologia Harus Berani Wartawakan Kebenaran

Antar Papua
Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob berfoto bersama dengan wisudawan dari STT Spirit Tondano-Sulut, Kelas Timika, di Hotel Grand Tembaga, Jumat (6/5/2022). (Foto : Anis/APN)

Timika, APN – Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob menghadiri sidang terbuka wisuda Sekolah Tinggi Teologia (STT) Spirit Tondano-Sulawesi Utara (Sulut) Kelas Timika angkatan ke-IX Tahun Ajaran 2021/2022 di Hotel Grand Tembaga, Jumat (6/5/2022).

Pada kesempatan itu Wabup Rettob berpesan pada 28 sarjana teologia agar mereka berani mewartakan suara kebenaran atau suara kenabian di atas mimbar. Bahkan jika pemerintah salah, seorang sarjana teologia harus berani meluruskan.

“Suara kenabian sangat penting untuk diwartakan demi memperbaiki semua sisi kehidupan termasuk di lingkungan pemerintahan,” ujar Wakil Wabup Rettob.

Tidak lupa Wabup Rettob memberikan apresiasi pada sarjana yang baru saja diwisuda. Karena dengan menjadi sarjana teologi, berarti ilmu teologi semakin mantab. Sehingga bisa diaplikasikan pada pelayanan kehidupan. Selain itu, setelah menjadi sarjana teologia tiap pribadi harus berkarakter Kristus. Beda kualitasnya dengan sarjana yang lain.

Sementara, Ketua STT Spirit Tondano-Sulut, Pdt Frangky Rawung D. Min mengatakan visi dari STT Tondano – Sulut adalah menjalankan amanat agung Tuhan Yesus Kristus seperti yang tertulis dalam Injil Matius 28:19 ‘karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus’.

Baca Juga |  Wakil Bupati Mimika: Mimika Darurat Sosial

“Artinya, kita ini sebagai tongkat estafet menjalankan amanat Tuhan Yesus, menjadi saksi di manapun kita berada menyampaikan injil kepada semua makhluk,” katanya.

Lanjutnya, tugas dari sekolah tinggi tersebut untuk memperkenalkan Tuhan Yesus, seperti arti harafiah dari kata telogi berarti ilmu mengenai Tuhan.

“Harus memperkenalkan Tuhan yang kita puja, kita puji dan kita sembah. Hanya ada satu nama dalam Alkitab yaitu nama Tuhan Yesus Kristus,” ujarnya.

Frangky menjelaskan, seperti tertulis dalam Kitab Hosea 4:6 ‘Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu’ sehingga sarjana telogi harus berani memperkenalkan Kristus agar umat manusia tidak menyembah allah lain dan hidup dalam berhala – berhala.

Baca Juga |  Wabup Mimika: Banyak Pekerjaan Normalisasi Sungai yang Terhambat

“Sarajana Teologi harus mampu memperkenalkan bahwa hanya ada satu juru selamat yaitu Tuhan kita Yesus Kristus yang akan menyelamatkan kita sampai pada kehidupan kekal,” serunya.

Frangky menambahkan, sekolah tinggi tersebut punya fokus utama pada hamba-hamba Tuhan yang belum sempat ambil program sarjana atau pascasarjana karena sibuk dalam pelayanan. Tapi juga dibuka untuk umum dari denominasi gereja manapun.

“Jadi program ekskeutif ini penting bagi hamba – hamba Tuhan yang membutuhkan gelar karena dari pemerintah juga mewajibkan pemimpin lembaga gereja atau organisasi keagamaan harus sarjana,” ujarnya.

Perwakilan wisudawan, Yustus Way, M. Teol, mengucapkan pada semua pihak yang sudah mendukung mereka jadi sarjana. Semua itu bisa terjadi bukan karena kehebatan pribadi maupun karena uang. Semua terjadi karena iman yang teguh pada Tuhan.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News