Bappeda Gelar Seminar Akhir Sistem Informasi Manajemen (SIM) Berbasis Webgis

Advertisements
Advertisements
Advertisements
Advertisements

Timika, APN – Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mimika melaksanakan menggelar seminar akhir soal Sistem Informasi Manajemen (SIM) bidang pemerintahan dan pembangunan berbasis WebGis (Web Geographic Information System) atau pemetaan digital yang memanfaatkan jaringan internet sebagai media komunikasi yang berfungsi mendistribusikan, mempublikasikan, mengintegrasikan, mengkomunikasikan dan menyediakan informasi dalam bentuk teks, peta digital.

Suasana kegiatan sosialisasi SIM Bappeda Mimika, di salah satu hotel yang berada di Jalan Budi Utomo, Senin (22/11/2021).

WebGis sendiri dibuat untuk memudahkan pembagian dan penggunaan data antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Assisten I Setda Mimika Yulianus Sasarari yang hadir mewakili Bupati Mimika Eltinus Omaleng dalam sambutannya mengatakan data dan informasi sangatlah penting bagi rencana pembangunan daerah.

“Perencanaan yang baik berawal dari data dan informasi yang valid,” katanya dalam kegiatan yang digelar di salah satu hotel yang berada di Jalan Budi Utomo, Senin (22/11/2021).

Ia menambahkan selain penting bagi perencanaan, data dan informasi sangatlah penting untuk dapat menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran.

Baca Juga |  Bappeda Gelar Seminar Pendahuluan Kajian Potensi Sumber Daya Perikanan Wilayah Pesisir Kabupaten Mimika

“Data dan informasi juga kita (OPD) dapat mengetahui dinamika yang terjadi di setiap sektor pembangunan yang sedang dilakukan,” katanya.

Ia menambahkan data dan informasi menggambarkan capaian kinerja pembangunan dan organisasi perangkat daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan.

“Untuk menunjang hal tersebut maka Seminar Akhir soal SIM yang disusun berbasis WebGis di bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia penting dilakukan, untuk memberikan data dan informasi yang akurat dalam bidang pemerintah dan pembangunan manusia,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Mimika Yohana Paliling mengatakan selama ini data dan informasi yang tidak akurat menjadi kendala yang dihadapi oleh pihaknya dalam melaksanakan sebuah kegiatan.

“Banyak hal yang kami lakukan itu jadi lama, karena terkendala soal data sehingga kegiatan ini (WebGis) adalah hasil pemikiran teman-teman di Bappeda untuk bisa membenahi data sehingga bisa terus diperbarui (up to date),” katanya.

WebGis menurut Yohana juga akan memudahkan para kepala OPD untuk bisa mengakses data darimana pun dan kapanpun melalui aplikasi tersebut.

“Jadi ketika OPD lain membutuhkan data dari OPD yang lainnya bisa langsung akses saja tidak perlu kesulitan,” ungkapnya.

Kendati demikian, aplikasi WebGis sementara ini hanya menyediakan data bidang pemerintahan dan pembangunan manusia dengan jumlah 40 OPD yang informasinya sudah terdaftar atau bisa diakses.

“Kalau berhubungan dengan data, maka harus diisi atau input,” katanya.

Yohana menambahkan data yang akurat sangat berpengaruh kepada terciptannya kebijakan pemerintah yang tepat sasaran, sehingga tujuan pembangunan jangka menengah juga visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati dapat terlaksana dengan baik.

Baca Juga |  Kadistrik Sambut Baik penyusunan RDTR Wilayah Distrik Kuala Kencana

“Untuk mendukung WebGis ini saya meminta agar OPD dapat menyediakan satu operator berstatus ASN non struktural untuk mengisi data, jangan honorer, karena bisa pindah, kemudian itu satu staf untuk satu program saja, jangan kalau aplikasi si Monev, si A juga yang datang, kemudian aplikasi lain orang yang sama juga,” katanya.

Sementara itu, perwakilan konsultan Budi Utomo menjelaskan aplikasi WebGis Kabupaten Mimika dapat menyediakan peta digital sekaligus keterangan detail informasi tentang potensi wilayah, sistem insfrastuktur wilayah, dan kondisi sosial ekonomi Kabupaten Mimika.

“WebGis ini manfaatnya tersediannya peta atau informasi berbasis digital yang tersusun dengan baik, akurat, mudah dibaca dan dimengerti,” paparnya.

Selain itu manfaat WebGis juga mendukung perencanaan makro tentang potensi wilayah dan sistem infrastruktur wilayah.

“Jadi kami memakai data spasial atau peta spasial yang berbentuk vektor dengan bentuk geometri tertentu seperti garis (line), titik (point), dan area (polygon), itu nanti juga dibedakan model warna yang berbeda,” jelasnya.

Adapun jenis data yang ditampilkan yakni data administrasi, jalan, perairan, perkantoran, pendidikan, dan kesehatan. Selain itu data soal perdagangan dan jasa, pariwisata, peribadatan, kepemudaan dan olahraga, transportasi, jembatan, pertanahan dan keamanan, kelistrikan, telekomunikasi, industri, lingkungan hidup dan perbankan. (Aji)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News