Timika, Antarpapua.com – Sejumlah pedagang di Pasar Sentral Timika mengeluhkan pengunjung pasar yang kian sepi, disusul harga barang dagangan yang kadang naik, kadang turun.
Beberapa orang dari mereka yang berdagang sayuran dan rempah-rempah mengaku, pendapatan meskipun menjual kebutuhan-kebutuhan pokok, yang mestinya bisa mendongkrak omzet setiap harinya justru menurun.
Ada pedagang yang bilang, penghasilan mereka yang sebelumnya mencapai Rp 4 juta hingga Rp 4,5 juta per harinya, kini turun menjadi Rp 2 juta. Kondisi ini dikatakan sudah mulai berlangsung sejak bulan Agustus 2023 lalu.
“Padahal kalau mau dipikir kan, hari-hari ada saja (pengunjung) tapi keuangannya parah sekali,” ungkap Ice, saat ditemui Antarpapua.com, Jum’at (29/09/2023).
Kata dia, beberapa item dagangannya bahkan sejak pagi hingga siang hari tak kunjung laku, salahsatunya sayuran.
“Biasanya kan sayuran kalau sudah tengah hari sudah bagi dua, sekarang ini tidak,” ujarnya.
Ice menambahkan, selain omzet yang pincang, mereka juga harus membayar retribusi pasar. Belum lagi untuk memenuhi kebutuhan biaya hidup keluarganya.
Hal yang sama juga turut diungkapkan Ais, seorang pedagang lainnya. Dikatakan, omzet yang diperoleh tidak jauh beda dengan pedagang-pedagang yang lain.
Ia mengungkapkan, pengunjung di Pasar Sentral Timika tidak seramai beberapa waktu lalu. Bahkan, tidak tanggung-tanggung, pedagang harus rela rugi ketika terlanjur mengambil item dagangan dalam jumlah banyak dan tiba-tiba mengalami penurunan harga, begitupun sebaliknya.
Hal ini kerap terjadi pada cabe dan beberapa item lain seperti wortel, kentang, bahkan sampai membusuk.
“Tidak tanggung-tanggung ruginya kalau kita rugi, tidak tanggung-tanggung kita kasih naik juga kalau harganya naik,” ungkap Ais.
Sementara itu, pantauan Antarpapua.com di Pasar Sentral Timika pada Jum’at siang, aktivitas di pasar terpantau cukup sepi, khususnya di lapak-lapak pedagang sayur dan rempah-rempah.
Beberapa lapak pedagang hanya didatangi 1 sampai 2 orang pembeli, dengan durasi waktu 5 sampai 10 menit.
Sedangkan, lapak beberapa orang pedagang lainnya terlihat sepi. Mereka terlihat hanya merapikan barang dagangannya, sambil sesekali menyiram sayuran yang layu akibat terpapar sinar matahari.