Timika, APN – Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika, Petrus Pali Ambaa mengatakan premium di Mimika telah ditiadakan.
Hal tersebut disampaikannya berdasarkan hasil komunikasi Disperindag Mimika bersama pihak Pertamina, Ia menyebut jika kebijakan tersebut merupakan keputusan dari Pemerintah Pusat untuk tidak lagi memperjualbelikan subsidi premium.
“stok premium di Mimika bukan lagi di kurangi tetapi sudah ditiadakan di Mimika. Premium dialihkan ke Pertalite dan Pertamax,” ungkapnya saat ditemui wartawan di salah salah satu hotel yang terletak di Jalan Hasanuddin, Kamis (11/11/2021).
Ia menambahkan stok Pertalite yang diberikan juga terbatas, sehingga pihaknya menyampaikan perihal tersebut kepada pihak Pertamina agar stok Pertalite di tambah.
“Kami sudah sampaikan agar Pertalite ditambah, karena saat ini Pertalite otomatis jadi pilihan bagi masyarakat, sebab Pertamax harganya sangat mahal. Kita minta seperti itu, agar Pertalite juga tidak mengalami kelangkaan,” imbuhnya.
Karena menurutnya selain pertalite, saat ini solar langka di Mimika, karena kuota yang diberikan terbatas.
“Solar sekarang dibatasi 8.000 liter untuk setiap SPBU di Mimika, makannya solar ini sering terjadi kelangkaan. Kemarin kita sudah dipanggil pihak Legislatif mengenai masalah ini dan kita akan lihat kembali penggunaan solar di Mimika,” tutupnya.
Sementara itu, menurut Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih dalam konferensi pers terkait update kebijakan dan Capaian Kinerja Sektor ESDM Triwulan III Tahun 2021 yang disiarkan Youtube, Halo Migas Ditjen Migas (25/10/2021) mengatakan, rencana (penghapusan premium) masih dalam tahap kajian dan harus mendapatkan persetujuan dari Presiden.
Menurutnya, kualitas Pertalite lebih baik dari Premium. Oleh sebab itu, peralihan jenis BBM ini perlu dilakukan untuk memperbaiki lingkungan ke depannya.
Ia juga menyebut premium secara volume sudah semakin kecil pemakaiannya karena masyarakat dinilai sudah mulai beralih ke pertalite. (Aji)